Mantan Ketum PSSI Desak KLB Segera Digelar

DUKUNGAN atas langkah Kelompok 85 yang mendesak gelaran kongres luar biasa Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) datang dari Ketua Umum PSSI periode 2011-2015, Djohar Arifin.

Ia mendesak KLB segera digelar.

Itu perlu dilakukan karena Kelompok 85 sudah mencukupi syarat 2/3 voters yang meminta diselenggarakannya KLB.

Kewajiban kepengurusan PSSI ialah mendengar dan menyegerakan desakan mayoritas pemilik suara dalam kongres PSSI itu.

"KLB boleh dilaksanakan asalkan sesuai dengan statuta yang ada karena ini memang dinamika organisasi," ujar Djohar kepada media saat menghadiri acara peresmian Rumah Sakit Olahraga Nasional (RSON) di Cibubur, kemarin.

Djohar pun berharap desakan-desakan KLB yang disuarakan para voters dapat berlangsung dengan tenang tanpa ada keributan.

KLB juga harus berjalan sesuai dengan statuta Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) dan PSSI.

"FIFA tidak akan akui kalau kita bermain di luar statuta. Kita sudah lelah tidak ikut kejuaraan-kejuaraan dunia karena kita di-suspend FIFA," lanjutnya.

Komite Eksekutif PSSI Toni Apriliani mengamini bahwa pihaknya tidak akan menahan niat anggotanya untuk melaksanakan KLB.

Apalagi, Ketum La Nyalla Mattalitti sudah menyatakan bakal mengundurkan diri setelah ditahan atas kasus korupsi.

"Pak Nyalla siap untuk mundur. Maka demi harkat sepak bola di federasi, kami akan segera bergerak untuk melaksanakan KLB," kata pria asal Jawa Barat itu.

Hingga kini, PSSI masih berkutat pada verifikasi anggota yang meminta KLB, seperti keabsahan tanda tangan hingga kop surat, setidaknya hingga dua bulan ke depan.

Setelah itu, mereka baru akan membentuk perangkat KLB, seperti komite pemilihan dan banding.