Sentuhannya Hapus Keraguan

DUA tahun lalu, Pavel Vrba ditunjuk sebagai pelatih kesembilan timnas Republik Ceko. Kontrak pun diteken untuk dua tahun dengan target lolos ke putaran final Euro 2016 Prancis.

Vrba menerima tugas berat karena Ceko bukanlah tim dengan tebaran pemain bintang. Ternyata mantan bek timnas Cekoslovakia U-18 yang mencapai final Piala Eropa 1982 itu mampu membentuk tim yang berkemampuan. Karakter menyerang sangat menonjol. Pilihan gaya menyerang membuat tim-tim tangguh menjadi korban.

Di kualifikasi Grup A Piala Eropa 2016, dua tim mapan seperti Turki dan Belanda dibuat kalah bersaing oleh Vrba.

Torehan 7 kemenangan, 2 kekalahan, dan 1 hasil imbang membuat Ceko berada di posisi pertama klasemen sementara dengan 22 poin dan berhak meraih tiket ke putaran final. Keberhasilan tersebut bahkan membuatnya dijuluki sebagai ‘Alex Ferguson’ Republik Ceko.

Bermodal pemain-pemain yang lebih banyak berkiprah di liga lokal, Vrba tidak patah semangat. Tanpa bertabur bintang, skuat tangguh bisa dia bangun dan bakal mengancam setiap lawan yang dihadapi di Euro 2016 Prancis nanti.

“Pada 10 tahun-15 tahun yang lalu, kami memiliki pemain di klub-klub papan atas Eropa. Situasi sudah berbeda saat ini dan kami kekurangan pemain terkenal, tetapi itu membuat kami menjadi lebih bahagia karena dengan pemain yang memiliki profil rata-rata, kami bisa mendapatkan hasil yang bagus,” ujar Vrba.

Vrba mendapatkan kematangan sebagai pelatih setelah menukangi klub MSK Zilina Slovakia dari 2006 hingga 2008. Di saat yang sama dia juga merangkap menjadi asisten pelatih tim nasional Slovakia mendampingi Jan Kocian.

Selepas itu, Vrba mendapatkan nama tenar dengan menukangi Viktoria Plzen yang diantarnya meraih Piala Ceko 2010. Plzen juga memenangi gelar juara untuk yang pertama kali pada 2011 dan kembali meraih gelar juara pada 2013. Kepiawaian Vrba itu diakui dengan mengantongi lima penghargaan pelatih Ceko terbaik selama lima tahun berturut-turut, yakni pada 2010-2014. (Berbagai sumber/Rul/R-1)