Menanti Sentuhan Midas Hodgson

PUTARAN final Euro 2016 akan menjadi kesempatan yang kedua bagi pelatih Roy Hodgson untuk menuntaskan tugas yang gagal ia capai pada Euro 2012 silam.

Seluruh rakyat sangat berharap Hodgson bisa membawa pulang oleh-oleh trofi Euro 2016 dari Prancis nanti.

Pada Euro 2012 silam, Hodgson hanya mampu membawa the Three Lions melangkah hingga babak perempat final.

Kala itu, the Three Lions ditumbangkan Italia 2-4 lewat adu penalti setelah tidak adanya gol yang tercetak hingga akhir.

Hodgson sebenarnya juga membawa timnas Inggris lolos ke Piala Dunia 2014.

Namun di ajang itu, the Three Lions juga tidak mampu berbuat banyak dan hanya berkutat di fase grup.

Dari pengalaman tersebut, Hodgson tentu kini sudah punya pengalaman yang lebih dari cukup.

Sekali pun kariernya sebagai pemain tidak cemerlang, tetapi kariernya di dunia kepelatihan cukup moncer.

Menjadi pelatih di usianya yang terbilang muda (23 tahun), Hudgson tercatat sudah melalang buana di 22 klub.

Sebelum menukangi Inggris sejak 1 Mei 2012, ia pernah mengarsiteki sejumlah klub-klub besar, seperti FC Internazionale, Fulham FC, Liverpool.

Ia juga pernah dipercaya menjadi juru taktik Finlandia, Uni Emirates Arab, dan Swiss.

Memang, ia belum pernah sekali pun membawa timnya meraih gelar juara, tapi setidaknya ia sudah punya cukup pengalaman.

Mantan presiden Inter Milan Massimo Moratti bahkan menganggap Hudgson sebagai penyelamat mereka.

"Dia (Hodgson) adalah orang yang penting di perkembangan Inter Milan sampai bisa menjadi seperti sekarang. Dia membantu kami di waktu yang tepat. Dia tidak pernah panik. Dia sangat tenang dan membuat kami tenang. Semua orang di Inter akan mengingatnya atas konstribusi dan pertolonganya," ujar Moratti.

Terlepas dari pujian tersebut, tugas mahaberat kini menanti Hodgson. Betapa tidak? Jutaan warga Inggris kini menumpukan harapan di pundaknya agar 'Tiga Singa' bisa membawa trofi turnamen major yang sudah lama tidak mereka rasakan.

Dengan skuat yang mereka miliki asat ini, segenap harapan warga 'negeri Ratu Elizabeth' itu pun membuncah.

Mereka sangat menanti sentuhan Hodgson agar bisa membawa skuat 'Tiga Singa' menjadi juara, seperti halnya Midas yang mampu mengubah semua benda yang disentuhnya menjadi emas.