Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PELATIH timnas Italia Roberto Mancini merasa begitu patah hati melihat nasib Mario Balotelli sekarang. Sang penyerang tak lain adalah bekas anak didik kesayangan Mancini ketika keduanya bernaung di Inter Milan. Keduanya juga pernah bahu-membahu bersama di Manchester City.
Di awal kariernya, Balotelli digadang-gadang sebagai pemain paling menjanjikan di Eropa dengan talenta besar yang dimilikinya. Sang striker pernah membela klub-klub elite Eropa seperti Inter Milan, AC Milan, Man City dan Liverpool.
Akan tetapi, karena sikap buruknya di dalam dan luar lapangan, serta beragam kontroversi yang dibuatnya, namanya terus meredup bak hilang ditelan bumi. Musim lalu dia masih dipercaya untuk memperkuat Brescia, tetapi kini dia 'terdampar' di klub antah berantah Turki, Adana Demirspor, yang membelinya dari klub Serie B Italia itu.
Namun bukan Balotelli namanya jika dia tak membuat masalah. Di klub terbarunya itu, dia lagi-lagi berulah dengan mengamuk ketika diganti sebelum waktu normal habis. Dia tertangkap kamera mencak-mencak di bangku cadangan, bahkan memukul rekan setim sendiri.
Melihat segala lika-liku kehidupan sepakbola Balotelli, Mancini berterus terang bahwa dia sangat sedih mendapati mantan anak didiknya itu kini jadi pemain yang tak tentu arah. "Saya bekerja dengan Balotelli ketika dia berusia sangat muda, dan dia bermain dengan sangat bagus," kenang Mancini kepada RAI Sport.
"Dia akan tetap berlabel pemain hebat dalam hal teknik. Dan jangan lupakan, dia telah berusia 31 tahun, jadi semestinya berada di puncak kariernya," tambah Mancini.
"Jelas, sangat mengecewakan bagi kami semua yang mengenal dia sebagai pribadi dan pemain dalam lima sampai enam tahun, di mana dia tidak mampu melakukan apa yang sebetulnya dia sanggup kerjakan," tandas sang pelatih. (Goal/OL-15)
Mancini pergi ke ruang ganti di Stadion Education City, Doha, ketika Abdulrahman Ghareeb gagal mengeksusi penalti untuk Arab Saudi.
Secara statistik, Korsel lebih unggul ketimbang Arab Saudi dengan mencatatkan 58% penguasaan bola serta melepaskan total 20 tendangan yang tujuh di antaranya tepat sasaran.
Keputusan Mancini untuk melatih timnas Arab Saudi hanya terjadi dua pekan setelah ia mengundurkan diri sebagai pelatih timnas Italia.
Arab Saudi, yang mengalahkan Argentina, yang akhirnya menjadi juara, di Piala Dunia 2022, sudah tidak memiliki pelatih sejak Herve Renard hengkang untuk menukangi timnas putri Prancis.
Spalletti menggantikan posisi Roberto Mancini, yang mengundurkan diri secara mendadak, Minggu (13/8), setelah menukangi Azzurri selama 5 tahun.
Penyerang berusia 23 tahun itu bisa membela Azzurri karena kakeknya berdarah Italia meski saat ini dia bermain di Argentina, dipinjamkan ke Tigres oleh Boca Juniors.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved