Tim Dinamit Siap Meledak Lagi saat Hadapi Ceko

TIMNAS Denmark akan memanfaatkan kesempatan laga perempat final melawan Republik Ceko untuk bisa mengulang kesuksesan Piala Eropa 1992. Kedua tim akan bertemu pada Sabtu (3/7) malam WIB di Stadion Olimpiya Baku, Azerbaijan.

Denmark sempat nyaris tersingkir di babak penyisihan grup setelah kalah dari Finlandia dan Belgia. Namun, Tim Dinamit bangkit di laga pamungkas Grup B untuk meraih kemenangan telak 4-1 atas Rusia sebelum kemudian bertolak ke Amsterdam untuk membekap Wales 4-0 di babak 16 besar.

Denmark belum mencapai semifinal turnamen besar sejak mengangkat trofi 29 tahun lalu."Ini adalah kesempatan yang mungkin tidak akan pernah kita miliki lagi," kata pelatih Kasper Hjulmand.

"Ini adalah pekerjaan bertahun-tahun bagi banyak orang. Kami ingin memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya," lanjutnya.

Pemain muda Mikkel Damsgaard bersinar sejak menggantikan posisi Christian Eriksen di laga kedua babak penyisihan grup dan mencetak gol dalam laga melawan Rusia.

"Laga melawan Wales adalah laga terbesar sepanjang karier saya. Laga berikutnya juga akan menjadi laga terbesar dalam hidup saya. Jadi, segalanya menjadi semakin gila bagi saya," kata Damsgaard.

Baca juga: UEFA Batalkan Penjualan Tiket Piala Eropa untuk Pendukung Inggris

Namun, Ceko bisa menyumbat ledakan Dinamit Denmark yang mengejutkan di kejuaraan Eropa tahun ini. Performa menawan sukses diperlihatkan anak asuh Jaroslav Silhavy pada babak 16 besar, kala menumbangkan salah satu tim unggulan Belanda, lewat kemenangan 2 gol tanpa balas.

Tak hanya itu, Ceko juga masih punya kartu truf dalam diri sang striker, Patrik Schick. Saat ini pemain Bayer Leverkusen itu masuk sebagai salah satu kandidat top skor Piala Eropa 2020.

Schick ini sudah mengoleksi 4 gol, dan hanya defisit 1 gol dari pimpinan top skor Cristiano Ronaldo yang timnya telah tersingkir di babak 16 besar.

Asisten pelatih Jiri Chytry menyebut permainan Patrik Schick dan kawan-kawan tidak jauh berbeda dengan lawan. Karena itu, pertandingan dipastikan berjalan menarik.

“Berlian dapat mengasah sesama berlian. Kedua tim meletakkan dasar permainan sepak bola pada kerja sama tim dan kecepatan eksplosif pemain. Kami dan Denmark sama-sama berusaha melancarkan serangan balik dengan cara tersebut,” kata Chytry.

Gelandang Ceko Antonin Barak mengaku sudah memantau penampilan Denmark sepanjang turnamen dan mendapat gambaran besar cara bermain lawannya itu. "Mereka punya tim yang seimbang dan menampilkan gaya menarik, tetapi juga sangat menuntut lawannya," kata Barak. (UEFA/AFP/OL-4)