Misi Berat Hongaria Adang Prancis

MISI berat akan diemban Hungaria di laga kedua melawan Prancis di Ferenc Puskas Stadium, Sabtu (19/6) malam WIB. Akankah Hungaria pulang di laga keduanya atau justru memberikan kejutan di depan publiknya sendiri.

Hungaria kalah dari Portugal dengan skor telak 3-0. Di sisi lain, Prancis mampu menang tipis 1-0 melawan Jerman di laga pembukanya. Hungaria terjerembab di dasar klasemen Grup F, sementara Prancis ada di posisi kedua.

Pada laga pertamanya, Hungaria hanya mencatatkan 30% penguasaan bola Mereka mencatatkan lima tembakan yang tiga di antaranya on target. Pada enam laga terakhir, mereka mampu mencetak 11 gol dan kemasukan 7 gol.

Sementara Prancis yang menang 1-0 atas Jerman tak terlalu banyak mendominasi pertandingan. Mereka hanya menguasai 38% possession ball, mengoreksi empat tembakan dan satu di antaranya on target.

Les Blues berhasil menjaga tren tidak pernah terkalahkan dalam 6 pertandingan terakhirnya.

Pelatih Marco Rossi hanya memiliki sedikit waktu untuk memperbaiki permainan. Kondisi menjadi lebih sulit ketika berhadapan melawan skuad Didier Deschamps yang akan kembali memainkan tiga penyerang teebaiknya, Mbappe, Griezmann dan Benzema.

Trio itu mencetak 102 gol untuk Paris St Germain, Barcelona dan Real Madrid musim lalu. Persoalan hingga 30 drajat Celcius di stadion juga akan menjadi tantangan kedua tim.

"Saya pikir ketika cuaca sepanas itu, sulit bagi semua orang untuk bermain. Ini juga akan sulit bagi Prancis," kata Rossi. 

"Kami semua tahu betapa bagusnya mereka, jadi yang penting adalah mengistirahatkan fisik dan mental sehingga kami bisa menghadapi Prancis dengan cara terbaik," jelasnya.

Prancis akan lolos ke 16 besar jika memenangkan pertemuan pertama kedua negara dalam 16 tahun terakhir.

Prancis tetap waspada di mengingat tuan rumah mempunyai misi untuk bertahan di Euro 2020.

"Ini akan menjadi pertandingan yang sangat sulit dimainkan di hari yang panas di stadion yang penuh. Lawan kami akan bermain untuk bertahan di kompetisi," kata bek Prancis, Raphael Varane.

"Mereka juga sangat berbahaya dan sangat termotivasi, jadi kami harus efektif, menemukan kelemahan mereka dan menjaga bentuk pertahanan kami," pungkasnya  (Sportstar/UEFA/OL-8)