Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Mourinho Sebut Cekcok Lloris-Son Bentuk Saling Mengkritisi

Antara
07/7/2020 09:09
Mourinho Sebut Cekcok Lloris-Son Bentuk Saling Mengkritisi
Pelatih Tottenham Hotspur Jose Mourinho(AFP/Adam Davy)

PELATIH Tottenham Hotspur Jose Mourinho menyebut percekcokan antara penjaga gawang Spurs Hugo Lloris dan gelandang Son Heung-min sebagai hal yang baik.

Spurs yang unggul berkat gol bunuh diri Michael Keane membuat Lloris emosi. Hal itu dikarenakan para pemain langsung meninggalkan lapangan usai babak pertama. Lloris menyebut Son tak mau melapis Richarlison yang memiliki peluang menciptakan gol pada akhir babak pertama untuk Everton.

Mereka pun dipisahkan rekan-rekan satu timnya, namun setelahnya semua kembali tersenyum.

Mourinho, yang menjadi manajer kelima yang mencatat kemenangan ke-200 di Liga Premier dan yang tercepat kedua melakukan hal itu setelah Alex Ferguson, mendorong pemain-pemainnya untuk lebih kritis satu sama lain.

"Itu indah," kata Mourinho yang klubnya merangkak naik ke posisi delapan atau sembilan poin di bawah peringkat keempat.

"Kemungkinan besar itu (percekcokan) sebagai akibat dari pertemuan-pertemuan kami. Jika Anda ingin ada orang yang disalahkan, maka orang itu adalah saya. Saya mengkritik anak-anak saya, mereka tidak cukup kritis terhadap mereka sendiri," imbuhnya.

"Saya meminta dia untuk saling lebih menuntut. Son adalah anak yang hebat, semua orang menyukai Son tetapi sang kapten meminta Anda harus berbuat lebih dan memberi lebih kepada tim," tuturnya.

Baca juga: Cekcok Son dan Lloris Warnai Kemenangan Spurs Atas Everton

Mou berharap mentalitas para pemain semakin kuat. Ia pun mendorong pertukaran pandangan yang jujur di antara pemain-pemainnya. Mou menginginkan kemenangan tim berasal dari perjuangan dan kerja keras antarpemain.

"Sebuah tim berisi anak-anak baik dan anak-anak yang manis, satu-satunya yang mereka inginkan menang di akhir musim adalah piala fair play dan saya tak pernah tertarik menang seperti itu," ucapnya.

"Saya tidak suka tim yang tidak kritis. Yang terjadi pada babak pertama itu semestinya tak boleh terjadi di sini, itu harusnya terjadi cuma di dalam ruang ganti," tukasnya.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya