MU vs Chelsea, Momentum Titik Balik para Juara

SUASANA di ruang ganti tamu Stamford Bridge mendadak mencekam ketika Louis van Gaal menggebrak meja di hadapan para pemain Manchester United, musim lalu. Kemarahan si ‘Tulip Besi’ itu meledak setelah ‘Setan Merah’ ditaklukkan Chelsea 0-1 yang saat itu masih ditukangi Jose Mourinho.

Van Gaal kemudian mengakui Wayne Rooney dkk ketika itu menatapnya dengan sedih. Namun, mantan juru taktik tim nasional Belanda itu berkeras ingin jawaban dari para punggawanya mengapa mereka bisa kalah lewat gol tunggal Eden Hazard pada menit 38.

Meski bertindak sebagai pelancong, United mendominasi bola sekaligus menampilkan permainan apik lewat umpan terarah. Mereka juga bagus saat bergerak tanpa kulit bundar. Namun, tetap saja mereka pulang ke Manchester dengan tangan hampa.

Minggu (5/2) besok malam, Van Gaal tidak ingin hasil di lawatan terakhir ke Bridge itu terulang lagi. Saat the Blues menjamu MU nanti, itu akan menjadi pertemuan ke-167 dalam rivalitas beda kota itu yang sejauh ini sudah menghasilkan 203 gol untuk tuan rumah dan 267 gol untuk the Red Devils.

Sejatinya laga itu bernilai titel juara karena nama besar kedua klub itu di Liga Primer. United merupakan pemegang gelar kampiun terbanyak dengan 13 trofi dan Chelsea merupakan juara bertahan.

Namun, performa keduanya yang tengah tidak stabil membuat partai ini jauh dari kemegahan yang seharusnya. Meskipun demikian, kedua tim akan menjadikan pertemuan di pekan ke-25 itu sebagai momentum mencari titik balik setelah melalui grafik penampilan yang menurun jelang akhir 2015.

Semenjak menangani Chelsea pada laga boxing day kontra Watford, (26/12/2015) lalu, arsitek anyar Guus Hiddink tidak pernah sekalipun membuat Cesc Fabregas dan kolega merasakan pahitnya kekalahan. Dari 10 laga yang telah Chelsea jalani di berbagai ajang, porsi kemenangan dan hasil seri the Blues sama-sama lima kali.

Kedatangan menir berusia 69 tahun itu terbukti efektif mendongkrak performa Cesc Fabregas dkk pascaera Jose Mourinho. Posisi tim biru asal London yang sempat berada di jurang zona merah kini mulai merangkak naik meski belum sifnifikan, yakni di urutan 13 dengan 29 poin dari 24 pertandingan.

Minggu malam nanti, rekor tanpa cela Hiddink bisa jadi ternoda saat disambangi Manchester United. ‘Setan Merah’ yang kalah di lawatan terakhir mereka ke London itu sedang dalam misi bangkit pascaperiode buruk dengan tidak pernah menang pada Desember lalu.

Rentetan hasil negatif itu bahkan sempat membuat Van Gaal berencana angkat kaki dari Old Trafford. Beruntung rapor Wayne Rooney dkk mulai membaik saat memasuki pergantian tahun.

Lima kemenangan dapat diraih United dari tujuh pertandingan, termasuk raihan positif di dua partai terakhir, yakni 3-1 atas Derby County di Piala FA dan 3-0 atas Stoke City, tengah pekan lalu. Alhasil, moral pasukan Theatre of Dreams menanjak jelang menghadapi laga berat kontra Chelsea ini.

“Sekarang kami dapat bermain lebih lepas. Beban di pundak kami berkurang,” ujar pemain muda MU, Jesse Lingard.

Namun, United harus sadar bahwa Chelsea bukan lawan yang bersahabat dalam empat tahun belakangan ini. Rival sekota Manchester City ini tidak pernah sekalipun meraih kemenangan dalam delapan pertemuan terakhir kontra tim London Biru.

Terakhir, MU berhasil menaklukkan calon rivalnya itu saat melakoni pertandingan paruh pertama Liga Primer musim 2012-2013. Kemenangan itu sekaligus menjadi satu-satunya raihan sempurna Manchester Merah dalam 13 kali kunjungan mereka ke di Bridge.

Penampilan menanjak
Penampilan yang menurun drastis hampir seluruh pemain Chelsea, termasuk Cesc Fabregas, Diego Costa, dan Eden Hazard, disebut menjadi biang pemecatan Jose Mourinho, pertengahan Desember lalu. Mou sempat menyebut beberapa punggawa Chelsea sebagai pengkhianat karena tidak bermain sungguh-sungguh.

Kini hadirnya Hiddink terbukti memoles kembali kegemilangan beberapa punggawa. Costa merupakan salah satu yang paling mentereng dengan sukses merobek gawang lawan enam kali dalam delapan pertandingan terakhir. Itu tentu kontras dengan era Mourinho, yaitu Costa hanya mampu menjaringkan empat bola dalam 22 laga.

“Dia pemain penting karena dia sangat fokus dengan pekerjaannya. Dia senang untuk bertarung dan dia mendapat kepercayaan diri kembali,” ujar Hiddink.

United, seperti dilansir di laman resminya, tidak menampik pemain berpaspor Spanyol itu merupakan ancaman terbesar di pertemuan nanti. Sebagai bentuk antisipasi, Van Gaal akan menugasi Chris Smalling untuk melakukan man marking.

Bek berusia 26 tahun itu merupakan tembok tangguh andalan pascaera keemasan Rio Ferdinand. Performa apiknya saat ini membantu Manchester United meraih clean sheet dalam 12 pertandingan, lebih banyak daripada pemain lain di Liga Primer mana pun musim ini.

Di kubu MU, Rooney juga dalam penampilan terbaiknya pascapergantian tahun lalu. Eks penyerang Everton itu tercatat telah mencetak tujuh gol dalam tujuh pertandingan terakhir dengan hanya sekali absen merobek gawang lawan, yaitu saat dikalahkan Southampton 0-1, (23/1) lalu.

Catatan penyerang yang disapa Wazza itu sekaligus menepis kritik yang mengarah kepada dirinya jelang habis 2015. Van Gaal pun makin menganggap ayah tiga putra itu sebagai jimat kemenangan dan tidak segan untuk selalu menurunkannya sejak kick-off.

“Saya selalu berharap kepadanya (Rooney) karena setiap dia mencetak gol, kami menang,” sanjung sang juru taktik.

Debut Pato
Pembelian anyar Chelsea, Alexander Pato, mengaku siap menjalani debutnya saat bersua Manchester United, besok malam (7/2). Pemain 26 tahun yang baru saja menyelesaikan proses peminjamannya dari Corinthians itu sebelumnya dikabarkan masih dalam keadaan belum fit.

Namun, perkembangan signifikan ditunjukkannya belakangan ini. Eks penyerang AC Milan yang sudah tidak bermain sejak November 2015 itu mulai mengikuti latihan bersama tim secara penuh pekan ini.

“Saya merasa dalam kondisi yang sangat baik. Saya telah belatih dengan baik dan berharap dapat secepat mungkin beadptasi,” ujar striker berjuluk si ‘Bebek’ itu.

Kedatangan Pato membuat persaingan di lini depan Chelsea semakin sengit, bahkan Radamel Falcao dipastikan dicoret dari skuat Liga Champions untuk memberikan tempat bagi penyerang asal Brasil itu. Falcao memang terus dikritik menyusul hanya berhasil mencetak satu gol sejauh ini.

“Saya berharap dapat berkontribusi dan menghabiskan waktu yang luar biasa disini. Saya tahu hanya punya waktu beberapa bulan ke depan hingga akhir musim, tapi saya bersiap untuk melakukan yang terbaik,” tutupnya. (Berbagai sumber/R-4)

satria@mediaindonesia.com