Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
SEKRETARIS Kementerian Pemuda dan Olahraga ( Sesmenpora) Gatot Dewa Broto, kembali dipanggil sebagai saksi untuk tersangka mantan anggota Exco PSSI Hidayat dalam kasus dugaan pengaturan skor pada pertandingan antara Madura FC melawan PSS Sleman.
Dalam pemeriksaan yang berlangsung 10 menit, ia menyampaikan kepada penyidik bahwa tidak mengenal sosok Hidayat. Gatot menyembut BAP miliknya akan segera dilimpahkan penyidik ke Kejaksaan Agung.
"Tadi ada juga penegasan lagi, apakah saya kenal dengan sodara Hidayat ex anggota PSSI, saya katakan tidak mengenal dengan saudara Hidayat, saya memang kenal dengan anggota Exco yang lainya," kata Gatot di Gedung Bareskrim, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis, (4/4).
Baca juga: Bobotoh Ngahiji: Satu Tekad, Dukung Jokowi Berantas Mafia Bola
Alasan Gatot tidak mengenal Hidayat. Menurutnya karena keduanya tidak pernah berinteraksi. Namun, petinggi PSSI lainnya, Edy Rahmayadi, Joko Driyono, Iwan Budiyanto, Yunus Nusi, Condro Kirono, Gusti Randa, Refrizal dan Pieter Tanuri dipastikan mengenal mereka.
"Kaya pak Edi yang sekarang sudah mengundurkan diri, pak Joko Driyono, kemudian Iwan, Condro Kirono, kemudian Peter Tanuri , lalu kemudian Yunus, saya kenal. Kalau dengan Hidayat saya tidak mengenal, saya taunya mencuat namanya pada saat acara mata Najwa pertama di stasiun tv," terangnya.
Sedangkan Yuni Rahman, Alamsyah Satyanegara Sukawijaya, Johar Lin Eng, Dirk Soplanit, Verry Mulyadi, dan Papat Yunisal merupakan jajaran PSSI yang tidak ia kenal.
"Interaksi. Kalau misalnya pak Refrizal saya kenal itu karna beberapa kali menjadi narasumber, kemudian Gusti Randa juga beberapa kali narasumber, pak Yunus itu juga saya pernah diundang bareng dia oleh Gubernur Kaltim, kemudian Jokdri dan pak Iwan saya kenal karna dia petinggi PSSI ya saya anggap saya kenal," lanjutnya.
Awalnya dia akan diperiksa ulang pada 2 Februari. Namun, Gatot batal hadir karena ada perkejaan lainnya sehingga baru bisa memenuhi undangan Penyidik hari ini.
"Mohon maaf kami baru bisa hari ini karena ada miskomunikasi dengan pihak Bareskrim," pungkasnya.
Kehadiran Gatot ke Bareskrim Polri, hari ini merupakan kali keduanya. Sebelumnya, dia sudah pernah memberikan keterangan pada 26 Desember 2018 lalu. (OL-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved