Jatah Mobil SBY bukan S600 Pullman Guard

POLEMIK peminjaman Mercedez Benz S600 Pullman Guard, mobil kepresidenan oleh Presiden ke-VI RI masih berlanjut.

Kepala Sekretariat Presiden, Darmasyah Djumala, mengungkapkan fakta baru bahwa presiden memang berhak memiliki mobil beserta sopir setelah habis masa jabatannya. Hak itu diatur Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1978 tentang Hak Keuangan/Administratif Presiden dan Wakil Presiden serta Bekas Presiden dan Wakil Presiden.

Namun, kata Djumala, jatah mantan presiden bukan lah tipe S600 Pullman Guard. Ia menegaskan bahwa mobil tersebut sesungguhnya mobil VVIP untuk kepresidenan. Mobil itu hanya digunakan oleh presiden, wakil presiden, beserta istri.

"Buat mantan presiden dan wakil presiden itu jatahnya Toyota Camry keluaran 2005 atau 2007. Itu diberikan mulai dari Pak Habibie (BJ Habibie), Gus Dur (Abdurrahman Wahid), Ibu Mega (Megawati Soekarnoputri), Pak Try Sutrisno, Pak Boediono, kami punya daftarnya," ujarnya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (22/3).

Lalu mengapa presiden bisa memiliki mobil antipeluru itu? Djumala mengatakan, mobil itu diantarkan tidak lama setelah SBY lengser dari jabatannya sebagai Presiden, akhir 2014 lalu.

"Mobil itu diantarkan ke rumah beliau oleh pejabat yang dulu. Saya enggak tahu siapa. Saya belum di sini. Jangan tanya saya," tandasnya.

Namun, ia memastikan peminjaman tersbut tidak resmi. Sebab, tidak menggunakan surat berita acara sebagai bukti peminjaman resmi. Djumala mengaku sudah mencari surat dan dokumen yang bisa menjelaskan adanya peminjaman mobil itu.

Namun dokumen tersebut tidak ditemukan karena memang tidak pernah ada. "Kita lihat di kantor juga (mobil) enggak ada, di setneg enggak ada, kami tahu karena disampaikan oleh staf saat itu," ucap Djumala.

Rabu pagi, S600 yang dipinjam SBY sudah dikembalikan ke Sekretariat Negara. Djumala memastikan SBY segera menerima Camry yang memang merupakan haknya sebagai mantan presiden.

"Kalau Camry kita banyak," pungkasnya. (OL-2)