Anies Nilai Mayoritas Warga Salah Pilih

CALON Gubernur DKI Jakarta nomor urut tiga Anies Baswedan menilai warga yang tidak memilihnya di putaran pertama pilkada telah melakukan kesalahan.

Total pemilik suara yang tidak memilih pasangan Anies-Sandiaga Uno sebanyak 60,06%.

"Kemarin itu (15 Februari) latihan nyoblos, masih bisa salah. Yang kemarin keliru, tanggal 19 April dikoreksi. Kami yakin bahwa keinginan perubahan dan gubernur baru mayoritas di antara semua pemilih," jelas Anies di Kantor DPW PPP DKI Jakarta, kemarin.

Mantan menteri yang di-reshuffle Presiden Joko Widodo itu duduk di urutan kedua dengan 39,95% suara.

Pasangan nomor urut 1 Agus-Sylvi meraih 17,07% suara dan pasangan nomor urut 2 Basuki-Djarot mendulang 42,99%.

Anies menambahkan, setelah putra sulung mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tumbang dari kontestasi, pihaknya bisa menggeser kandidat petahana.

"Sekarang dua gerbong jadi satu. Dulu tujuannya sama, relnya saja beda untuk mengganti gubernur baru," katanya.

Di Kantor DPW PPP DKI Jakarta versi Djan Faridz, Anies menyaksikan deklarasi dukungan Kubu Abraham Lunggana alias Lulung.

Lulung yang juga Ketua DPW PPP DKI Jakarta versi Djan Faridz sebelumnya mendukung Agus-Sylvi.

Saat ditanya perihal kegagalan mendulang suara buat Agus-Sylvi, Lulung berkelit.

Sementara itu, Pengurus Partai Demokrat Kecamatan Matraman mendeklarasikan dukungan kepada calon petahana Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat.

Deklarasi dipimpin oleh Eman Roy, pengurus sentral Demokrat Kecamatan Matraman.

"Dukungan Mercy Matraman Jakarta Timur kepada Basuki-Djarot adalah realistis setelah pada putaran pertama kami berjuang untuk AHY-Sylvi," ujar Eman di Jakarta, kemarin.

Ia menambahkan pihaknya sangat menyadari Basuki-Djarot telah bekerja keras dan hasilnya bisa dirasakan secara nyata.

Hadir dalam deklarasi itu Tim Pemenangan Basuki-Djarot Wilayah Jakarta Timur, Dwi Rio Sambodo. (Nyu/P-5)