Anies Kukuh Program Rp1 M bukan Politik Uang

CALON kepala daerah nomor urut 3, Anies Baswedan, membantah pihaknya melakukan politik uang.

Program Rp1 miliar untuk 1 RW milik Agus Yudhoyono-Sylviana Murni memang akan diadopsi.

Namun, itu tidak melanggar aturan karena pihaknya punya program sejenis.

"Kami memang punya program untuk RW. Namanya RW Siaga yang meliputi banyak aspek, mulai kesehatan hingga keamanan," kata Anies di Masjid Al Mughni, Jalan Gatot Subroto, Kuningan Timur, Setiabudi, Jakarta Selatan, kemarin.

Anies mengatakan Program RW Siaga meliputi banyak aspek, di antaranya kesehatan, pendidikan, keamanan, dan keselamatan di level RW.

"Saya sampaikan, malah fokus kami bukan pada Rp1 miliar per RW, bukan nilai, melainkan program. Program ini telah tercantum dalam visi misi yang diserahkan kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI pada awal masa pendaftaran," ujarnya.

Ia mengatakan itu karena rencana mengadopsi Prog-ram Rp1 miliar untuk 1 RW dituduh menyalahi aturan.

Tim Advokasi Jakarta Bersih (TAJI) melaporkan Anies-Sandi ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) DKI.

TAJI beralasan program baru Anies-Sandi itu tidak tercantum dalam visi dan misi di KPU DKI Jakarta.

"Anies tidak pernah melaporkan program kepada KPU tentang pemberian Rp1 miliar per RW," kata Advokat TAJI Aidil Fitra di Kantor Bawaslu DKI, Kamis (9/3).

Terkait kunjungan ke Masjid Al Mughni, Anies sebenarnya ingin menggelar acara 'Dukungan Tim Khusus Jaga TPS'.

Namun, lantaran lokasinya di masjid, Anies mengatakan dukungan tersebut ditunda.

"Agendanya enggak hari ini," imbuhnya.

Sebelumnya, Panwascam Senen menilai pihaknya melanggar Peraturan KPU (PKPU) terkait larangan kampanye di tempat ibadah.

"Biar nanti tim kami yang akan merespons," tandas Anies.

Ia menghadiri deklarasi dukungan Ustazah Bela Negeri di Aula Gedung Dewan Dakwah Islamiyah, Jalan Kramat Raya, Senen, Jakarta, Kamis (9/3). (Nyu/MTVN/P-5)