Pilkada Momentum Perbaharui Figur Politik Lokal

KOORDINATOR Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) Haris Azhar menyatakan penyelenggaraan pilkada merupakan momentum memperbaharui figur politik lokal untuk membenahi kondisi demokrasi di Tanah Air.

"Pilkada esensinya adalah momentum untuk memperbaharui figur-figur politik lokal dengan platform politik yang bisa direalisasikan dan memperluas ruang partisipasi warga," kata Haris dalam siaran persnya di Jakarta, Senin.

Menurut Haris, energi dan konsentrasi masyarakat saat ini tersedot kepada situasi di Pilkada Jakarta, yang ditambah dengan bumbu-bumbu politik lokal khas perkotaan. Padahal, seharusnya bila lebih sensitif, ada banyak karakteristik politik lokal yang layak diperhatikan.

"Bahkan dalam derajat tertentu, kita harus benar-benar memperhatikan situasi politik di banyak wilayah di Indonesia. Politik punya karakter memengaruhi hajat hidup orang banyak dan memiliki relasi yang sangat kuat dengan kualitas penegakan HAM di Indonesia," kata dia.

Untuk itu, ia mengingatkan agar pilkada dapat diarahkan untuk memperluas kapasitas institusi demokratis, dengan calon pemimpin yang setidaknya mampu menonjolkan pesan partisipasi politik serta memperkuat agenda HAM.

Harus juga menginginkan pilkada dapat meningkatkan kualitas layanan publik yang amat terkait dengan akses pembangunan, seperti penyediaan layanan pendidikan, rumah layak, pangan dan air, layanan sosial.

"Menghadirkan layanan publik yang baik juga harus membawa semangat partisipasi, nondiskriminasi atau kesetaraan, perlindungan dan tentu saja akuntabilitas," katanya.

Selain itu, ujar dia, figur pemimpin yang baik memiliki prioritas pada sisi penegakan hukum dan ketersediaan akses keadilan kepada siapa saja. Haris mengingatkan bahwa pemerintahan daerah adalah garda terdepan untuk memajukan dan melindungi HAM. (X-12)