Kapolri Minta Pemenang tidak Pancing Amarah

KAPOLRI Jenderal Tito Karnavian mengapresiasi semua pihak yang telah menjalankan tugas dengan baik dalam menyukseskan pelaksanaan pilkada di Aceh. Untuk itu, pemenang pilgub Aceh harus menjalankan amanah untuk kepentingan masyarakat. Menurut Kapolri, siapa pun yang terpilih dalam pilkada harus diterima sebagai kemenangan rakyat Aceh, bukan kemenangan kelompok tertentu saja. Oleh karena itu, tidak perlu ada euforia kemenangan berlebihan karena bisa memincu amarah pihak yang kalah.

"Siapa pun yang terpilih, itu amanah dari Allah, karena sudah tercatat di Lauhul Mahfudz, siapa pun orangnya. Jadi tolong, bagi yang menang nanti, tidak perlu euforia berlebihan. Kemenangan justru mendapat tugas berat untuk melayani rakyat," tegas Tito seusai mengikuti zikir akbar bersama masyarakat Aceh di halaman Polda Aceh, kemarin. Sebelumnya, dua calon Gubernur Aceh yang juga mantan petinggi Gerak an Aceh Merdeka (GAM) saling klaim memenangi pilgub berdasarkan hasil penghitungan sementara. Pasangan nomor urut 5 Muzakir Manaf-TA Khalid mengklaim meraih 41,52% suara, unggul atas pasangan nomor urut 6 Irwandi Yusuf-Nova Iriansyah yang mendapat 31,96% suara. Namun, pasangan Irwandi Yusuf-Nova Iriansyah mengklaim berdasarkan hasil hitung cepat meraih 42,9% suara dan pasangan Muzakir Manaf-TA Khalid hanya memperoleh 27,4% suara. Tim pemenangan pasangan Wali Kota-Wakil Wali Kota Yogyakarta nomor 1 Imam Priyono- Ahmad Fadli menuduh penyelenggara pilkada Kota Yogyakarta tidak netral.

"Hal tersebut dapat dilihat dari sikap penyelenggara yang melarang membuka surat suara tidak sah. Padahal, kami semata-mata ingin melindungi hak konstitusi yang sudah diberikan masyarakat," kata ketua tim pemenangan pasangan nomor 1, Danang Rudiyatmoko. Ia membeberkan banyaknya surat suara tidak sah yang beredar dalam pilakda di daerah itu. Berdasarkan data formulir C1 yang diunggah KPU, ada sekitar 14 ribu suara tidak sah atau rata-rata terdapat 1.000 suara tidak sah di tiap kecamatan. Dia juga menilai, data yang ditampilkan KPU di laman resmi justru membangun opini bahwa pemenang pilkada Kota Yogyakarta ialah pasangan calon nomor 2. AU/ FD/P-3