Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
KEGARANGAN para penyelundup di lautan terhadap aparat penegak hukum tidak kunjung surut.
Bahkan, pemasukan barang secara ilegal kian sistematis.
Seperti dialami personel Kapal Patroli BC-10002 dan BC-20002 di perairan Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).
Mereka diserang saat menjalankan tugas pada Sabtu (28/1) dini hari.
Lima petugas dari Kapal Patroli BC-10002 mengalami luka serius.
Bahkan, petugas terluka parah akibat pendarahan di kepala.
Kejadian itu berawal saat KM Nur Aflah yang diduga membawa 700 karung balpress (pakaian bekas) dari Port Klang, Malaysia, hendak dihentikan Kapal patroli BC-10002.
Hanya, petugas justru diserang para penyelundup dengan lontaran bom molotov, lempengan besi, dan batu.
Petugas lalu meminta bantuan.
Beberapa petugas yang tidak bisa menghindari perlawanan terluka.
Bala bantuan berupa Kapal Patroli BC-20002 pun tiba di lokasi.
Tak dinyana, perlawanan justru menggila.
Saat petugas menjauh, sejumlah kapal cepat dengan sekitar 60 awak tiba-tiba melaju mengejar kapal patroli.
"Beberapa speed boat berisi massa datang entah dari mana dengan kecepatan tinggi. Mau tidak mau kami menghindar," ujar petugas Kapal Patroli Laut (Patla) BC-20002 Gerardo, 35, saat ditemui Media Indonesia, kemarin.
Kepala Bidang Penindakan dan Sarana Operasi (PSO) Kanwil DJBC Khusus Kepri Raden Evy Suhartantyo mengaku geram melihat perlawanan penyelundup yang kian sistematis.
"Aksi mereka sudah lebih nekat. Memang mereka pernah menyerang petugas, tetapi kali ini mereka mempersiapkan diri."
Penyelundup seakan telah membagi diri ke beberapa kelompok, baik kelompok pengintai, transportasi, maupun pengaman.
Selain itu, sambung Evy, para penyelundup berupaya menghilangkan barang bukti.
"Tidak ada yang dapat diamankan, kapal dibakar dan tenggelam. Aksi menghilangkan jejak ini membuktikan mereka sudah berani mengambil risiko dalam melakukan aksi."
Karena melihat aksi perlawanan itu, Evy menduga ada cukong besar di belakang para penyelundup.
Dirjen Bea dan Cukai Heru Pambudi menegaskan penindakan terhadap penyelundup akan tetap dilakukan untuk mencegah aksi ilegal itu merajalela. Dengan demikian, dia memastikan akan menyiagakan kapal patroli.
"Kami berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait, khususnya TNI-AL. Upaya itu guna menanggulangi aksi kekerasan. Semua tim patroli kami minta lebih waspada."
Menurut dia, negara tidak boleh dikalahkan aksi sekelompok preman di laut.
Petugas harus lebih tegas terhadap masuknya barang tanpa dokumen lengkap.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved