Debat Publik Pengaruhi Pemilih (1)

PASANGAN Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Djarot mulai meraih simpati dari kalangan yang belum menentukan pilihan (undecided voters).

Tingkat elektabilitas pasangan nomor urut 2 itu juga meningkat akibat terjadi peralihan dukungan dari pemilih pasangan lain. Mereka mengalihkan dukungan lantaran ragu terhadap kemampuan pasangan Agus-Sylviana untuk mengurai berbagai permasalahan Ibu Kota. “Pemilih Basuki meningkat signifikan karena berhasil menyerap sebagian undecided voters dan sebagian di pemilih Agus beralih ke Basuki. Elektabilitas Agus menurun tajam,” ujar Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya saat memaparkan hasil survei.

Survei Charta Politika itu menempatkan Basuki-Djarot sebagai pemenang dengan tingkat keterpilihan sebanyak 36,8%. Anies-Sandiaga berada di urutan kedua dengan tingkat keterpilihan sebesar 27%, sedangkan Agus-Sylviana menempati urutan terakhir dengan elektabilitas sebesar 25,9%.

“Bila melihat pola dalam beberapa survei sebelumnya, tren elektabilitas Basuki-Djarot naik tajam, Anies cenderung stagnan, dan Agus menurun,” ujar Yunarto.

Hasil survei Charta Politika pada November sempat menempatkan Agus-Sylviana di urutan teratas dengan tingkat keterpilihan 29,5%. Saat itu elektabilitas Agus-Sylviana mengungguli Ahok-Djarot (28,9%) dan Anies-Sandiaga (26,7%).

“Penampilan di dalam debat sangat erat korelasi nya dengan konstelasi elektabilitas. Pengaruhnya sangat besar untuk mengubah pilihan,” ujarnya.

Menurut Yunarto, bukan tidak mungkin pilgub DKI berakhir dalam satu putaran bila tren yang sama bertahan. Amat mungkin bisa terjadi bila pesaing petahana tidak melakukan gebrakan dalam dua pekan ke depan. “Dulu itu bisa dikatakan hampir pasti pilgub berlangsung dua putaran dengan potensi Agus berhadapan dengan Basuki. Namun, kalau ditanyakan sekarang, Basuki paling berpeluang menembus satu putaran.’’

Dua pasangan pesaing petahana, imbuh Yunarto, perlu berjuang lebih intensif untuk membuat pilgub berlangsung dalam dua putaran. Baik Agus dan Anies perlu lebih banyak menebar isu populis dalam sisa dua pekan ke depan.

“Agus dalam beberapa bulan terakhir seperti miskin isu yang populis. Dia juga belum bisa menjelaskan secara clear konsep tidak menggusur hanya dengan menggeser.”

Hasil survei itu juga mengukur efektivitas mobilisasi dukungan yang digerakkan partai politik. Secara umum, partai politik belum mampu memastikan seluruh simpatisan/ pendukung untuk memilih kandidat yang diusung. (Jay/P-2)