Anies Sindir Program Bagi-Bagi Uang

CALON Gubernur DKI Jakarta nomor urut 3 Anies Rasyid Baswedan menyapa warga RW 2, Kelurahan Karang Anyar, Sawah Besar, Jakarta Pusat, kemarin. Anies menyindir program pemberian bantuan tunai sementara yang diusung calon nomor urut 1 Agus Yudhoyono.

"Jadi program yang kita lakukan itu bukan bagi-bagi uang. Kalau sudah diambil, habis, jadi bingung," kata Anies saat kampanye. Hujan tidak menyurutkan niat Anies berkampanye, meski ia sempat berteduh beberapa kali.

Anies menjelaskan penyebab kemiskinan di Jakarta. Kemiskinan terjadi karena penyebaran pendidikan di Jakarta tidak merata. Masyarakat mampu biasanya mengirimkan anak mereka ke sekolah berkualitas. Anak mereka pun sekolah hingga selesai dan mendapatkan pekerjaan yang lebih baik.

Menurut dia, hal ini tak dilakukan masyarakat kurang mampu. "Ada keluarga prasejahtera, mengirim anak sekolah. Putus apa lulus? Putus, kerja apa nganggur? Nganggur," kata Anies.

Hal itu akan terus berulang secara turun-temurun sehingga ekonomi keluarga itu tak kunjung membaik. Anies mengaku punya cara membereskan hal ini. Ia tak hanya melanjutkan program Kartu Jakarta Pintar (KJP), tapi juga meningkatkannya. "KJP nanti tak hanya dapat barang, tapi juga dapat tunai," kata Anies.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan menjelaskan, KJP tak hanya diberikan untuk anak sekolah kurang mampu, tapi juga anak putus sekolah. Anies menyebut, jumlah anak-anak putus sekolah di Jakarta cukup banyak.

Mereka juga tak mempunyai biaya untuk mengikuti kursus dan mengambil ijazah paket. Oleh karena itu, pemerintah provinsi nanti akan hadir untuk memberikan bantuan agar mereka memiliki kesempatan yang sama. "Makanya kita modali anak-anak kita. Kita enggak cuma berikan ikannya, tapi kolamnya dan keterampilannya," jelas Anies. (Deo/MTVN/P-5)