Memikirkan Nasib Bangsa di Meja Bundar

MENGAWALI tahun 2017 ini Presiden Joko Widodo kembali meneruskan tradisi jamuan makan siang di Istana Merdeka bersama pejabat atau tokoh bangsa. Kali ini, Jokowi menjamu Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siroj.

Dengan mengenakan kemeja batik dan peci hitam, Said Aqil duduk bersama presiden ketujuh di satu meja bundar. Menu makan siang pun telah terhidang dan tertata dengan rapi di meja tersebut. Beragam menu dihidangkan seperti sop dan sambal goreng. Jus jambu pun tersaji sebagai teman bersantap.

Sekitar satu jam, Jokowi dan Said Aqil berbincang banyak hal, terutama menyangkut wajah Islam di Indonesia. Kenikmatan tetap terasa kendati topik perbincangan ialah seputar persoalan kebangsaan.

Diakui Said, ini merupakan kali pertama dirinya makan siang bersama orang nomor satu setelah masa Presiden Abdurrahman Wahid atau yang karib disapa Gus Dur.

"Baru kali ini lah saya makan siang di Istana, setelah masa Gus Dur," ucapnya seusai makan siang bersama Jokowi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, kemarin.

Said menambahkan, fenomena Islam radikal semakin menguat akhir-akhir ini. Menurutnya, hal itu menjadi agenda bersama pemerintah dan masyarakat agar Islam moderat menjadi kuat kembali. "Harus dibangun lagi dan diperkuat kembali. Islam culture, bukan Islam doktrin. Islam ramah," katanya.

Tak hanya Said Aqil, Jokowi yang juga mantan Gubernur DKI Jakarta itu beberapa kali menerima orang-orang penting dan berpengaruh di negara ini sambil menjamu mereka dengan santapan masakan khas Nusantara.

Sebut saja Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto. Prabowo saat itu dihidangkan menu makan siang ikan bakar. Sementara, Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) disajikan menu coto makassar oleh Jokowi.

Selain itu, hidangan tempe goreng dan aneka tumisan tersaji saat menjamu Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto. Untuk Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan, Jokowi menghidangkan menu ikan patin. Disebutkan Zulkifli, menu lainnya antara lain tempe goreng, sayur asem, dan kerupuk merah.

Menu Nusantara juga tersaji saat Jokowi menjamu Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh. Paloh dihidangkan menu bubur ayam dan mi aceh serta jus buah.

Jamuan makan siang Jokowi tersebut tidak hanya sekadar menyantap hidangan makanan Nusantara. Berbagai persoalan bangsa ini pun turut dibahas saat jamuan makan tengah berlangsung. Kepala Negara tidak hanya menikmati lezatnya makanan khas Nusantara, tapi juga memikirkan bagaimana kondisi bangsa ini. (Nur Aivanni/P-5)