Demi Keamanan, Sidang Basuki Dipindah ke Gedung Kementan

MAHKAMAH Agung memutuskan untuk memindahkan lokasi persidangan Basuki Tjahaja Purnama dari bekas gedung Pengadilan Negeri Jakarta Pusat ke Auditorium Kementerian Pertanian di Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Pemindahan lokasi itu karena alasan keamanan.

Kapolda Metro Jaya Irjan M Iriawan pun telah meninjau lokasi tersebut.

Sebelumnya kepolisian mengajukan dua alternatif tempat. Selain Auditorium Kementan, juga diusulkan tempat lain seperti SMAN 28 Jakarta.

Namun, Surat Keputusan Ketua MA No 221/KMA/SK/2016 memutuskan persidangan selanjutnya dilaksanakan di Auditorium Kementan. Alasannya agar dapat menampung lebih banyak pengunjung sidang dan tidak mengganggu kamtibmas.

"Di dalam pun paling hanya 100 sampai 120 orang. Jadi seperti di Gajah Mada (PN Jakarta Pusat). Hampir samalah. Cuma kan tempat parkir lebih besar, space buat massa lebih besar juga sehingga lebih mumpuni untuk kita melakukan pengamanan," jelasnya.

Auditorium Kementan pernah dua kali digunakan sebagai lokasi persidangan Pak Harto (2000) dan Abu Bakar Baasyir (2011). Namun, saat persidangan, Pak Harto tidak pernah sekali pun hadir. Kehadiran Pak Harto diwakili kuasa hukumnya.

Menurut petugas keamanan Kementan, Karjono, 54, parameter pengamanan ekstra ketat bisa dengan mudah dipetakan jika sidang dilakukan di tempat itu.

Itu karena kompleks perkantoran Kementan hanya punya dua akses pintu masuk yang dijadikan pintu gerbang utama. Akses menuju auditorium juga terbagi menjadi dua ring pagar.

"Pengunjung sidang bisa masuk, polisi juga bisa bertugas melaksanakan pengamanan. Semuanya lancar," kata pria yang telah bekerja di Kementan selama 30 tahun itu.

Meskipun begitu, sejumlah karyawan di Kementan merasa khawatir lantaran kehadiran massa yang pro dan kontra.

Nanang, 40, seorang staf di Kementan, misalnya, menilai persidangan Basuki itu akan berdampak pada suasana kompleks perkantoran tempatnya bekerja. (Nic/P-2)