Kerja Cepat karena Pengalaman

CALON Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menegaskan bahwa dia dan pasangannya, Djarot Saiful Hidayat, sudah berpengalaman dalam tata kelola pemerintahan. Kerja cepat karena dirinya tidak punya kepentingan lain, kecuali melayani rakyat.

Karena itulah, ia menegaskan tidak ada alasan bagi warga DKI Jakarta untuk tidak memilih dia dan pasangannya itu pada 15 Februari mendatang. Menurutnya, mereka telah terbukti dengan hasil kinerja selama ini.

"Kami punya rekam jejak pekerja cepat karena kami enggak ada kepentingan. Kepentingan kami cuma kerja, dapat gaji, enggak mikirin yang lain," kata Basuki saat berkampanye di Rumah Lembang, Jakarta, kemarin.

Namun, Basuki menegaskan pengambilan keputusan yang cepat itu berdasarkan kajian. "Kami sudah biasa menyelesaikan masalah cepat. Hanya ada kemungkinan orang menyebut kita sembarangan. Karena saya cepat. Mereka pikir saya sembarangan, saya memutuskan sesuatu sesuai kajian," ujarnya.

Ia pun menegaskan, berduet dengan Djarot merupakan sebuah kelebihan karena sama-sama memiliki pengalaman memimpin daerah dan pernah duduk di kursi legislatif.

"Dengan Pak Djarot, dia pengalaman wali kota 10 tahun. Kami pengalaman, di DPRD pengalaman, DPR juga pengalaman," tegasnya.

Dalam kesempatan tersebut Basuki juga memaparkan akan menjadikan Jakarta sebagai kota festival budaya. Salah satu tempat yang akan dijadikan sebagai pusat seni ialah ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA).

Di RPTRA nanti, kata Basuki, akan ada pelatihan seni budaya di dalamnya. Selain di RPTRA, basuki juga berencana menjadikan rumah susun sebagai pusat seni.

"Jadi anak-anak rusun ada orkestra, juga di taman-taman mereka diajari menyanyi. Bahkan mulai diperlombakan," terangnya.

Siap Temani
Kemarin, Basuki juga didatangi seorang penggemarnya dari pemalang, Jawa Tengah. Bambang mengaku kagum dengan kinerja Basuki-Djarot dan berharap pasangan itu bisa memimpin Jakarta dua periode.

Meski bukan warga Jakarta, Bambang berpandangan kebijakan yang dibuat calon gubernur DKI Jakarta nomor urut 2 itu berhasil membangun Ibu Kota. Bambang menyebut Ahok sebagai sosok yang bersih sehingga bisa menjadi contoh bagi pemimpin di daerah lainnya.

Bambang juga menyinggung kasus dugaan penodaan agama yang dialami Ahok. Dia bahkan meniru ucapan Ahok terkait dengan Surat Al-Maidah ayat 51 di Kepulauan Seribu. Ia menegaskan tidak takut akan menghadapi masalah dengan mengucapkan hal itu.

"Jadi kalau memang Ahok (Basuki) harus salah dan dimasukin penjara, harusnya gue juga diperlakukan hal yang sama, gue bakal temenin Ahok," ujar Bambang di Rumah Lembang.

"Ya kita apresiasi saja. Kalau dia ngomong gitu bener," kata Basuki menanggapi dukungan dari Bambang.

Bahkan, lanjut Ahok seharusnya ada pula gugatan yang dilayangkan kepada Bambang. Pasalnya, Bambang meniru ucapannya sewaktu dirinya diduga sebagai penista agama. (Ant/P-4)