Pemerintah Jamin Natal Aman

PEMERINTAH telah menyusun rencana sistematis untuk kesiapan pengamanan pada perayaan Natal dan Tahun Baru. Rencana itu juga menyangkut upaya mengatasi ancaman terorisme dan penyebaran paham radikal di Tanah Air.

Demikian penegasan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto seusai menggelar rapat koordinasi terbatas antarkementerian/lembaga di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, kemarin.

Turut hadir Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal Budi Gunawan, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Suhardi Alius, Jaksa Agung HM Prasetyo, dan Kepala Staf Umum TNI Laksamana Madya Didit Herdiawan.

"Mengapa kita melakukan rapat khusus? Karena dalam rangka memperingati Natal dan Tahun Baru, aparat keamanan diminta membuat perencanaan komprehensif dan terperinci agar suasana dapat berjalan dengan aman serta terkawal dengan baik," ujar Wiranto.

Setelah merampungkan kesiapan pengamanan Natal dan Tahun Baru, termasuk koordinasi bersama Kementerian Perhubungan dan Jasa Marga, rapat tersebut pun langsung membahas persoalan ancaman terorisme. Namun, Wiranto enggan membeberkan sejauh mana ancaman hasil informasi intelijen yang dikhawatirkan pemerintah.

Cisomang
Terkait dengan infrastruktur, berdasarkan hasil monitor dan evaluasi reguler, ditemukan persoalan pada kondisi Jembatan Cisomang di Tol Purwakarta-Bandung-Cileunyi (Purbaleunyi) di Km 100+700.

"Kita baru dapat laporan dari komisi jembatan panjang dan terowongan. Semalam laporannya masuk dari Jembatan Cisomang karena memang kita sudah identifikasi ada pergerakan 57 cm," terang Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono di Jakarta, kemarin.

Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan PT Jasa Marga sebagai badan usaha jalan tol yang dilaporkan kepada Komisi Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan dan Badan Pengatur Jalan Tol pada Kamis (22/12) diperoleh hasil bahwa telah terjadi pergeseran (deformasi) pada pilar kedua (P2) yang sudah melebihi batas izin yang disyaratkan.

Meski demikian, vibrasi jembatan tersebut dikatakan masih dalam ambang batas aman.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, sebagai langkah preventif pihak Kementerian PU-Pera akan melarang dan mengalihkan kendaraan berat supaya tidak melewati Jembatan Cisomang.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi pun meminta Polri mengoordinasi lalu lintas di jalur pantai utara dalam menghadapi pekan libur panjang Tahun Baru, terutama di area Tol Pejagan-Pemalang, guna mengantisipasi terulangnya 'insiden Brexit' tahun lalu akibat bertumpuknya kendaraan di pintu keluar Tol Brebes Timur. (Nic/Dro/Try/X-6)