Wapres Bersyukur Teroris di Bekasi Ditangkap sebelum Beraksi

WAKIL Presiden Jusuf Kalla mengapresiasi kerja anggota Detasemen Khusus 88 Antiteror Mabes Polri yang berhasil menangkap tiga tersangka terduga teroris di Bekasi. Tiga tersangka teroris itu berencana menyerang Istana Negara saat pergantian Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) Minggu (11/12) pagi.

"Ya tentu syukur ditangkap sebelum melaksanakan niatnya," kata Kalla di Hotel Salak, Bogor, Jawa Barat, Selasa (13/12).

Tiga terduga teroris yang ditangkap ini diduga salah satu sel jaringan dari kelompok Bahrun Naim. Ketiganya belajar merakit bom melalui aplikasi pesan singkat dengan Bahrun Naim.

Densus 88 telah mengendus aktivitas mereka sedari awal. Saat itu, pelaku hendak mengirimkan paket yang berisi pakaian dan surat wasiat untuk melakukan jihad.

Paket itu berhasil diamankan polisi sebelum dikirim melalui kurir. Polisi pun bergerak cepat mengamankan pelaku setelah penemuan bukti itu.

Wapres pun mengapresiasi kerja Densus 88 yang tanggap menyelesaikan kasus ini. Masyarakat, kata Kalla, harus bersyukur dengan kemampuan yang dimiliki mereka.

"Bersyukur bahwa Indonesia itu mempunyai kemampuan yang baik," kata Kalla.

Polisi mengamankan tiga terduga teroris di Bekasi, NS, DYN, dan AS, pada Sabtu (10/12). Mereka ditangkap di sebuah rumah kontrakan di Bintara Bekasi. Setelah itu, polisi juga menangkap secara terpisah, AS, di Karanganyar Jawa Tengah.

NS dan AS ditangkap anggota Densus 88 di bawah jalan layang Kalimalang, Nekasi. Sedangkan DYN ditangkap di rumah kontrakannya bersama dengan bom daya ledak tinggi yang disembunyikan di penanak nasi. (MTVN/OL-4)