Rp75 Juta Kecil untuk yang Biasa Nyolong

CALON gubernur DKI Jakarta nomor urut 2 Basuki Tjahaja Purnama menegaskan komitmen untuk terus berjuang memberantas korupsi di tubuh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Sebagai konsekuensinya, pemberhentian PNS di bawah kepemimpinannya belum akan berhenti.

“Saya hampir tiap hari memberhentikan PNS di DKI. Dulu banyak PNS enggak kerja, tetapi tetap dapat gaji. Atasannya ngumpetin. Karena itu, kita membangun sistem agar kinerja pejabat terukur. Kalau enggak sesuai ekspektasi, kita ganti,” ujar Basuki kepada ratusan pendukungnya di Rumah Lembang, Jakarta Pusat, kemarin.

Basuki menyebutkan gaji terendah PNS di DKI yang berkinerja baik sekitar Rp13 juta per bulan. Demikian juga perawat di rumah sakit, bisa menerima gaji Rp16 juta-Rp17 juta per bulan.

Bahkan, tunjangan PNS eselon II bisa mencapai Rp75 juta. Karena itu, mereka dituntut berkinerja baik dan bersih.

Namun, menurut Basuki, gaji hingga Rp75 juta pun akan terasa kecil bagi PNS yang terbiasa korupsi. “Kalau yang biasa nyolong, suka malakin gedung-gedung yang punya masalah, apartemen yang mau dijual, itu bisa dipalakin Rp10 miliar-Rp20 miliar, yang bangsa Rp75 juta per bulan kecil buatnya,” tutur Basuki.

Basuki juga mengaku pernah hendak diberi hadiah jam tangan mewah Richard Mille yang disebut bernilai Rp1,4 miliar-Rp1,6 miliar. Ia sampai mengancam melaporkan itu ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena si pemberi hadiah terus memaksa. Pemberian itu, menurutnya, masuk kategori gratifikasi.

Di lain pihak, cagub nomor urut 1 Agus Harimurti Yudhoyono menyatakan akan mengurangi 100 ribu pengangguran melalui pemberdayaan UMKM. Ia siap menggelontorkan Rp1 triliun untuk 50 ribu unit usaha bila terpilih nanti.

Sementara itu, cagub nomor urut 3 Anies Baswedan mencanangkan program penyediaan 200 ribu lapangan kerja melalui program wirausaha. “Kami akan melibatkan pemimpin bisnis untuk menjadi mentor bagi para pengusaha baru dengan difasilitasi pemerintah provinsi,” imbuh Anies. (Jay/Ssr/Kim/P-1)