Ganti Ketua DPR Tunggu Kesepakatan Fraksi

DEWAN Perwakilan Rakyat (DPR) telah menerima surat permohonan penggantian Ketua DPR yang diajukan Partai dan Fraksi Golkar. Permohonan tersebut bakal terlebih dahulu dibahas di tingkat pimpinan DPR sebelum disahkan di paripurna.

"Tapi minimal harus ada 3 pimpinan dulu supaya kuorum," ujar Wakil Ketua DPR Agus Hermanto di kompleks parlemen, Jakarta, kemarin. Sebelumnya, rapat pleno internal Golkar telah menyepakati penggantian Ketua DPR Ade Komarudin kepada Ketua Umum Golkar Setya Novanto.

Saat ini, ujar Agus, terdapat dua pimpinan parlemen yang masih menjalankan kegiatan di luar negeri. Oleh karena itu, rapat pimpinan untuk membahas penggantian formasi Ketua DPR pun mustahil mencapai kuorum.

Agus mengungkapkan keputusan hasil rapat pimpinan bakal diteruskan ke Badan Musyawarah (Bamus) untuk mendengar suara seluruh fraksi. Setelah itu hasil kesepakatan tinggal dibacakan di rapat parpipurna.

Politikus NasDem Supiadin Aries Saputra mengusulkan supaya tiap fraksi mempertimbangkan kembali opsi menarik Novanto kembali menjadi Ketua DPR. Tapi, ia menganggap hal tersebut sebenarnya merupakan ranah internal Partai Golkar.

"Maksud saya jangan sampai DPR terkesan terus-menerus gonta-ganti pimpinan. Itu bisa menimbulkan kesan yang kurang baik, yaitu berarti manajemen kepemimpinan DPR tidak berjalan baik," kata Supiadin.

Senada, politikus Demokrat Sjarief Hasan berpendapat permohonan itu urusan internal Golkar, sehingga lobi politik tidak diperlukan. Adapun politikus PDIP TB Hasanudin menyatakan menghormati keputusan internal Partai maupun Fraksi Golkar. (Jay/P-1)