Siti Menilai Penahanannya sebagai Pengalihan Isu

MANTAN Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari yang menyandang status tersangka dan kemudian ditahan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berharap instansi penegak hukum tetap konsisten mengupas persoalan besar yang terjadi di Tanah Air.

Siti, yang tersandung dugaan kasus korupsi terkait pengadaan alat kesehatan untuk kebutuhan Pusat Penanggulangan Krisis Kementerian Kesehatan yang menggunakan dana dari daftar isian pelaksana anggaran (DIPA) revisi APBN 2007, itu menilai perkara hukum yang menimpa dirinya tidak adil.

"Akhirnya saya selama lima tahun ditunjukkan dengan hukum yang sangat tidak adil. Pak Jokowi (Presiden Joko Widodo) saya harap adil menegakkan hukum dengan betul-betul," ujar Siti kepada wartawan sebelum masuk mobil tahanan di lobi Gedung KPK, Senin (24/10).

"Tolong diperhatikan banyak kasus yang berat malah dibiarkan. Sedangkan saya yang sebenarnya tidak bersalah justru harus ditahan dan harus (dinyatakan) bersalah," tambah dia.

Siti yang terlihat mengenakan rompi tahanan warna oranye berusaha menahan tangis. Kepada awak media, ia menegaskan bahwa perkara tersebut terkesan sebagai bentuk kriminalisasi.

"Saya dituduh menerima (uang), tapi tidak ada yang dituduh memberi. Ini betul-betul kriminalisasi. Janganlah kasus ini untuk menutupi kasus yang lebih besar. Jangan pengalihan isu memakai isu (kasus) saya."

Penahanan Siti berlaku untuk 20 hari ke depan. Penahanan di Rutan Pondok Bambu Cabang KPK itu sengaja dilakukan untuk mempermudah penyidik menuntaskan perkara. (OL-4)