Yusril Minta Maaf ke Pendukung

NAMA pakar hukum tata negara Yusril Ihza Mahendra dipastikan terlempar dari panasnya pencalonan kepala daerah Jakarta. Dari 10 partai politik yang memiliki kursi di DPRD DKI, tidak ada satu pun yang berminat mendaftarkan Yusril ke KPU DKI.

Peneliti senior pada Pusat Penelitian Politik (P2P) LIPI Syamsuddin Haris mengatakan hilangnya nama Yusril dari bursa Pilkada DKI 2017 disebabkan yang bersangkutan merupakan Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB).

“Tidak ada partai yang mau mendukung ketua umum partai lain,” ujar profesor riset bidang perkembangan politik Indonesia itu saat berbincang-bincang dengan wartawan di Jakarta, kemarin.

Ia menambahkan, Yusril terlalu menggebu-gebu ingin maju sebagai calon gubernur. Namun, semangatnya tersebut tidak disertai dukungan dari partai lain. “Di sisi lain, PBB yang menjadi partai besutannya tidak memiliki kursi di DPRD,” lanjut dia.

Sementara itu, Yusril langsung meminta maaf kepada para pendukung karena gagal menjadi calon gubernur. Koalisi Partai Gerindra-PKS lebih memilih Anies Baswedan-Sandiaga Uno. Poros Cikeas (Demokrat, PPP, PKB, dan PAN) mengusung Agus Harimurti-Sylviana Murni.

“Saya mohon maaf pula, jika saya telah mengecewakan para pendukung karena ketidakberhasilan saya maju sebagai calon. Saya memetik hikmah dan sekaligus introspeksi atas semua yang terjadi,” kata dia dalam keterangan kepada wartawan.

Nama lain yang menggebu-gebu ingin merasakan kursi Gubernur DKI Jakarta ialah Rizal Ramli. Mantan Menko Bidang Maritim itu bahkan sempat didukung PAN untuk ngepret Ahok.

Seusai pertemuan dengan Ketua DPW DKI PAN Eko Hendro Purnomo, Selasa (13/9), Rizal mengatakan ia tidak ingin rakyat di Jakarta selalu dimarahi oleh pemimpinnya. “Jangan dimarahin terus-terusan. Kita ubah jadi Jakarta asyik,” ujarnya.

Saat ditanya perihal kegagalannya, Rizal menjawab diplomatis. “Saya enggak ikuti perkembangannya dan tidak tahu. Maaf ya, lagi rapat,” kata Rizal, kemarin. (Gol/P-5)