Bahan Bom Ikan Bisa Bocor Ke Kelompok Teroris

KAPOLRI Jenderal Tito Karnavian mengatakan bahan peledak yang digunakan jaringan dan kelompok teroris di pedalaman Sulawesi didapatkan dari penyelundupan amonium nitrat atau bahan peledak yang biasa digunakan untuk peledak untuk mencari ikan dan menghancurkan terumbu karang.

Hal itu diungkapkan Tito saat merilis hasil temuan dari Direktorat Jenderal Bea Cukai beserta tim dari Kementerian Kelautan dan Perikanan yang menggagalkan penyelundupan 66.475 kg amonium nitrat dari Malaysia, 10 kontainer Frozen Pasific Mackarel dari Pasifik, satu kontainer Frozen Squid dari Taiwan, dan 71.250 ekor bibit lobster.

"Ekspose kali ini dari Kepolisian, Bea Cukai dan Kementerian Kelautan Perikanan menemukan hasil penyelundupan. Terutama untuk amonium nitrat adalah bahan peledak yang dicampur dengan belerang bisa jadi black powder," kata Tito di pelabuhan Kali Baru, Tanjung Priok Jakarta Utara, Selasa (13/9).

Selain bisa menghancurkan ikan dan terumbu karang, lanjut Tito, amonium nitrat tersebut bisa digunakan jaringan kelompok teroris untuk membuat bom. "Bisa menjadi bahan peledak yang low explosive,"ujar Tito.

Hingga kini, lanjutnya, Kepolisian terus mengembangkan pencarian terhadap penyelundup bahan peledak untuk ikan tersebut ke Sulawesi Selatan yang dikhawatirkan menjadi jalan atau celah untuk diselundupkan ke kelompok Santoso di Poso, Sulawesi Tengah. (OL-2)