CSIS: Debat Terakhir Capres Sasar Undecided Voters

Penampilan ketiga calon presiden (capres) pada debat terakhir dinilai ditujukan untuk merebut suara para calon pemilih yang belum menentukan pilihan (undecided voters) pada Pilpres 2024. Itu tergambar dari gestur dan pesan yang disampaikan para capres. Tidak seperti debat-debat sebelumnya yang kerap melakukan serangan-serangan, debat capres semalam hanya diisi oleh paparan terkait program unggulan masing-masing.

"Memang terlihat bahwa gestur-gestur, bahasa-bahasa yang dipakai memang dialamatkan untuk undecided voters yang mungkin berencana tidak menggunakan hak pilih, alih-alih ke swing voters yang bisa mengubah pilihan," kata Peneliti Departemen Politik dan Perubahan Sosial Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Beltsazar Krisetya dalam acara diskusi di Kantor CSIS, Jakarta, Senin (5/2).

Beltsazar menjelaskan tiap-tiap calon presiden dan tim sukses mereka memahami bahwa debat tidak banyak bisa mengubah pilihan masyarakat yang sudah menentukan pilihan. Hal itu juga dipertegas dalam hasil beberapa lembaga survei yang menyebut banyak pemilih semakin yakin terhadap calon presiden dan wakil presiden yang didukungnya.

Baca juga : Anies Tegaskan Negara tidak Berdagang dengan Rakyat

"Tidak heran ketika debat kemarin gimik-gimik dikurangi, saling serang itu tidak terlalu ditonjolkan," jelasnya.

Dia mencontohkan, calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto yang lebih banyak bertahan dan bermain aman. Hal itu dilakukan untuk mempertahankan ceruk suara pemilihnya dan menyasar ke undecided voters atau swing voters.

"Sementara calon nomor 1 dan 3 ada semacam kesepahaman narasi kontra pemerintahan yang sekarang. Kemudian ada momen lempar umpan dan ada yang smes," jelasnya. (Z-11)