Sekolah Parlemen Tidak Diperlukan

WAKIL Presiden (Wapres) Jusuf Kalla menilai rencana DPR RI mendirikan Sekolah Parlemen untuk melatih anggota dewan tidak tepat. Menurut Kalla, pendidikan terhadap anggota dewan merupakan ranahnya partai politik apalagi ideologi masing-masing partai cenderung berbeda.

"Masing-masing partai kan selalu membuat pelatihan kader. Penataran (anggota dewan) ya seharusnya oleh masing-masing partai agar ideologi partai juga sama dengan (fraksi) di DPR," ujar Kalla di Istana Wapres, Jakarta, Senin (29/8).

Wacana pembentukan Sekolah Parlemen pertama kali digulirkan Ketua DPR Ade Komarudin di Kompleks Parlemen, Kamis (25/8) lalu. Menurut Ade, sekolah parlemen dibutuhkan guna meningkatkan kualitas dan kinerja anggota Dewan.

Namun demikian, menurut Kalla, sebelum menjadi anggota dewan, seharusnya para kader parpol telah mendapatkan pendidikan politik dari tiap parpol. Dengan begitu, mereka bakal mampu menjalankan tugasnya sebagai wakil rakyat dengan baik.

"(Jadi akan mubazir?) Iya, ndak perlu. Sebelum dipilih kan mereka seharusnya mampu bicara tentang DPR. Apalagi setelah mereka menjadi anggota dewan," cetus Kalla. (OL-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Editor : Widhoroso