Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PENELITI Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Fadli Ramadhanil menegaskan agar Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI harus segera koordinasi dengan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).
Koordinasi perlu segera dilakukan guna membahas temuan PPATK terkait adanya temuan peningkatan transaksi mencurigakan selama masa kampanye Pemilu 2024.
“Yang bisa dilakukan dalam waktu dekat ini, Bawaslu mesti segera berkoordinasi dengan PPATK untuk mengecek beberapa hal. Salah satu yang perlu dicek adalah apakah memang benar ada aliran uang itu kepada caleg yang saat ini sedang berkampanye,” terang Fadli kepada Media Indonesia, Kamis (14/12).
Baca juga : Bawaslu Ungkap Terima Tiga Laporan dari PPATK
“Sebab peserta pemilu, caleg maupun partai itu ada klasifikasi mereka kalau mau menerima sumbangan itu bisa dari perorangan atau badan hukum tapi itu harus dilaporkan,” tambahnya.
Kemudian, kata Fadli, ada prasyarat sumbangan yang diterima peserta pemilu itu tidak boleh dari hasil kejahatan dan harus dicatatkan.
Fadli menerangkan temuan tersebut mesti segera diperiksa. Oleh sebab itu, pentingnya koordinasi antar lembaga agar hasilnya bisa ditindaklanjuti dengan proses penegakan hukum.
Baca juga : Bawaslu Telisik Dugaan Transaksi Mencurigakan Terkait Kampanye Pemilu
“Proses penegakan hukum akan membuat transparansi dan akuntabilitas dana kampanye bisa jadi lebih baik ini yang harus didorong,” ujarnya.
Di sisi lain, Fadli mengaku Perludem sejauh ini belum dapat informasi lebih lanjut terkait temuan PPATK.
“Karena kan itu LHP yang bersifatnya rahasia di PPATK dan kita pastinya gak punya akses ke sana. Tapi KPU-Bawaslu bisa koordinasi antar lembaga untuk membuat terang informasi ini,” tuturnya.
Baca juga : Laporan Transaksi Mencurigakan dari PPATK Tak Terkait Politik Uang
Fadli juga mengatakan Bawaslu harus segera mencari tahu sosok atau aktor dari transaksi ilegal itu hingga besaran uang yang diberikan.
“Apakah itu berbenturan dengan ketentuan dana kampanye yang ada dalam UU pemilu. Kalau memang berbenturan maka proses penegakan hukum bisa dilakukan oleh Bawaslu,” tandas Fadli.
Terpisah, anggota KPU RI, August Mellaz menerangkan pihaknya akan segera mengecek temuan transaksi mencurigakan saat masa kampanye dari PPATK.
“Surat akan kami cek. Nanti akan didalami dan setelahnya kami akan memberikan respons menyeluruh,” pungkas August. (Ykb/Z-7)
KEPALA PPATK Ivan Yustiavandana memaparkan transaksi judol berdasarkan usia di bawah 11 tahun sebanyak 1.160 anak dengan angka sudah menyentuh Rp3 miliar lebih frekuensi 22 ribu transaksi.
PUSAT Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mencatat wilayah-wilayah yang paling banyak melakukan deposit atau terlibat dalam transaksi judi online (judol),
Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Ivan Yustiavandana, menegaskan pemerintah tidak takut pada sosok berinisial T yang diduga menjadi pengendali judi online.
MENTERI Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi mengungkapkan bahwa saat ini pihaknya telah berhasil menutup lebih dari 2,6 juta situs judi online.
Pengamat kebijakan publik, Trubus Rahadiansyah, meminta kepada DPR untuk memberikan kewenangan investigasi judi online kepada PPATK.
PENGAMAT kebijakan publik Trubus Rahadiansyah merespons temuan PPATK yang menyebut pemain judi online didominasi masyarakat berpenghasilan rendah. Mereka diduga penerima bansos.
Bawaslu DKI Jakarta meluncurkan pemetaan kerawanan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta 2024, Kamis (1/8).
Bawaslu antisipasi terjadinya kecurangan Pilkada DKI Jakarta
Mendagri Tito Karnavian menyoroti masih ada daerah yang belum merealisasikan anggaran kepada KPU, Bawaslu, TNI, dan Polri untuk kegiatan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak
Jajaran penyelenggara pemilu, yakni KPU, Bawaslu dan DKPP diingatkan untuk bersikap netral pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024
KPU diminta segera tuntaskan temuan Bawaslu soal ribuan petugas pantarlih yang terafiliasi parpol
Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) menyampaikan ada tiga klaster yang menjadi masalah dari pencocokan dan penelitian (coklit) di berbagai daerah di Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved