Tim Polri sudah Periksa Aparat

TIM Polri yang dibentuk untuk menindaklanjuti pengakuan Freddy Budiman kepada Haris Azhar sudah memeriksa beberapa anggota kepolisian yang pernah menangani tiga kasus Freddy.

Hal itu dikemukakan oleh Kapolri Jenderal Tito Karnavian di Mabes Polri Jakarta, kemarin.

"Hasil pemeriksaan tidak diungkapkan kepada publik. Kalau kami ungkap, semua pihak yang akan kami temui tahu apa materi yang hendak ditanyakan," kata Tito.

Selain itu, Tito juga tidak mengungkapkan hasil pertemuan dirinya dengan Kepala PPATK M Yusuf, Selasa (16/8).

"Apa yang disampaikan Yusuf rahasia, tetapi kami pastikan temuan PPATK juga akan diklarifikasi."

Kendati Mabes Polri telah membentuk tim dengan anggota dari kalangan internal dan eksternal, pendiri International NGO Forum on Indonesian Development (Infid) Zumrotin K Susilo mengatakan Presiden Joko Widodo juga perlu turun tangan membentuk tim independen.

"Kalau narkoba itu persoalan serius, saya setuju harus ada tim independen. Kalau saat ini ada tim di setiap institusi, jika nanti hasilnya berbeda, mana yang dipakai? Karena ini ada tiga lembaga yang setara. Perlu satu lembaga lebih tinggi untuk mengambil alih, yaitu Presiden," kata Zumrotin.

Tim independen tersebut, lanjut Zumrotin, sebaiknya tidak diisi oleh orang-orang dari setiap institusi karena akan memengaruhi hasil penyelidikan.

Tokoh HAM HS Dillon menambahkan, apabila pemerintah ingin memperoleh hasil maksimal seyogianya Presiden membentuk tim independen.

Kini para pengawas yang berasal dari penegak hukum tidak menjalankan tugas dan fungsi sebagaimana mestinya.

"Fungsinya sering dikooptasi sehingga tidak mencapai hasil maksimal." (Beo/Nyu/X-4)