Sakral dan Meriah Berpadu

Astri Novaria
18/8/2016 02:15
Sakral dan Meriah Berpadu
(ANTARA/Puspa Perwitasari)

ISTANA untuk rakyat terwujud dalam prosesi upacara peringatan HUT ke-71 kemerdekaan RI di istana kepresidenan Jakarta.

Peringatan yang lebih semarak disuguhkan dengan tanpa mengurangi kesakralannya.

Tahun ini, jumlah tamu yang diundang Presiden didominasi masyarakat umum, yakni 70%, dan 30% sisanya pejabat negara dan perwakilan negara sahabat.

Alasannya, Presiden menganggap bahwa pejabat negara sudah sering mengikuti upacara bendera di kantor masing-masing.

Sebaliknya, justru masyarakat yang jarang mengikuti upacara kemerdekaan.

Oleh karena itu, Presiden mengundang mereka ke Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.

Sebanyak 2.210 masyarakat umum dari latar belakang dan profesi yang berbeda diundang.

Rombongan yang datang dari Jawa Barat, misalnya, semua berprofesi sebagai petani, peternak, petugas kebersihan, guru, seniman, dan perajin.

Presiden Joko Widodo pun menyalami para undangan secara langsung, menghampiri tenda para undangan, menegaskan bahwa mereka memang tamu presiden, bukan sekadar pelengkap upacara peringatan HUT ke-71 RI.

Tidak hanya diwarnai sikap terbuka Presiden, kemeriahan pada acara itu juga terbangun dari prosesi pengarakan bendera pusaka bersama teks proklamasi kemerdekaan RI dari Monumen Nasional (Monas) menuju Istana Merdeka.

Warga pun antusias menonton parade dua pusaka yang dibawa anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka), yakni Maria Felicia dan Amelia Septiantini dengan menaiki Kereta Kencana Ki Jaga Raksa yang didampingi pasukan berkuda.

"Memang bendera negara itu mestinya disimpan di Monas seperti dulu. Ada ritusnya. Jadi bukan sekadar kain. Biasanya kan sesuatu yang dihormati kan dibikin seremoni. Nah, inilah seremoninya," ujar Kepala Sekretaris Presiden, Darmansjah Djumala.

Pengibaran Bendera Merah Putih dan fly pass oleh TNI Angkatan Udara tetap menjadi agenda utama pada upacara kali ini.

Pada tahun ini, pembawa baki yang bertugas menaikkan bendera ialah Nilam Sukma Pawening, anggota Paskibraka perwakilan Provinsi DKI Jakarta.

Sementara itu, Cut Aura Maghfirah, Paskibraka perwakilan Provinsi Aceh, terpilih sebagai pembawa baki Bendera Pusaka saat upacara penurunan.


Nuansa modern

Tak hanya kental dengan nuansa budaya, peringatan hari kemerdekaan

juga lekat dengan tampilan modern.

Untuk pertama kalinya, peringatan Kemerdekaan Republik Indonesia tahun ini disiarkan secara langsung dengan menggunakan teknologi video 360 derajat lewat akun Youtube milik Presiden Jokowi.

Tepat seusai menjalani upacara kemerdekaan, band Slank dan Raisa tampil menghibur tamu undangan serta seluruh hadirin upacara dengan menyanyikan lagu perjuangan.

Pada kesempatan kali ini, Raisa yang berduet dengan Slank menghibur para undangan dengan lagu Mars Slankers, Juwitaku, dan Ku Tak Bisa. (P-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zen
Berita Lainnya