Tim Internal Tidak Cukup Untuk Ungkap Kebenaran Testimoni Freddy Budiman

JIKA ada aparat terlibat dalam peredaran nrkotika seperti yang terungkap dalam testimoni mati Freddy Budiman, hal itu merupakan kejahatan yang jauh lebih besar dari yang dilakukan sebagian besar terpidana mati kasus sejenis. Tim independen yang dipimpin tokoh penegak hukum berintegritas dan memiliki akses luas perlu dibentuk Presiden.

Rohaniawan Franz Magnis-Suseno mengatakan tim internal yang sudah dibentuk oleh BNN, Polri, dan TNI tak sebanding dengan besarnya kasus yang mungkin terungkap.

"Kalau hanya internal enggak cukup. Kasus seperti itu yang notabene menyangkut kejahatan besar, ratusan miliar rupiah, dan sebagainya, tentu perlu komisi yang total independen, dipimpin oleh orang yang hebat," ujar dia, di kantor PARA Syndicate, Jakarta, Jumat (12/8).

Meski tak menyebut nama, ia menyatakan bahwa tokoh mantan polisi atau mantan hakim yang berintegritas dan memiliki kemampuan dalam hukum layak untuk menjadi pemimpin tim independen ini. Tim ini kemudian mesti dilengkapi wewenang luas dalam menyelidiki tiap lembaga dan personal yang diduga terlibat.

"Saya harap beliau (Presiden) terus follow up itu. Karena itu penting juga bagi kedudukan Presiden sendiri," ucapnya.

Pentingnya penyelidikan terhadap testimoni Freddy ini lantaran bentuk kejahatan yang disebutkan dalam pengakuan itu yang begitu besar lantaran melibatkan aparat negara. Karenanya, penelitian atas pengakuan itu mesti didahulukan daripada mengkriminalisasi Haris.

"Harusnya itu tuduhan yang begitu berat, begitu serius, begitu jauh mengalahkan kejahatan kebanyakan mereka yang sudah dihukum mati," cetus Guru Besar Emeritus STF Driyakara tersebut. (OL-2)