Ruhut Yakin di Detik Akhir Mega Pilih Ahok-Djarot

KEPUTUSAN pembentukan Koalisi Kekeluargaan dinilai merupakan sikap yang berasal dari pengurus DPD I DKI tiap parpol anggota koalisi saja. Padahal, keputusan akhir di tangan DPP.

"Mungkin mereka tidak pelajari UU Parpol, keputusan itu DPP. Saya juga kaget (dengan koalisi itu). Ketua Umum kami Pak SBY juga belum memutuskan. Kemarin saja rapat Dewan Kehormatan (Partai Demokrat) untuk memutuskan pilkada belum putuskan soal DKI. Baru Banten dan beberapa kabupaten/kota," ujar Ruhut Sitompul, juru bicara Partai Demokrat, di Jakarta, Jumat (12/8).

Anggota Komisi III DPR ini juga menekankan soal ketergantungan koalisi itu terhadap keputusan Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum PDIP.

Di sisi lain ia meyakini bahwa Mega pada akhirnya akan menjatuhkan pilihan kepada Ahok. Alasannya, ikatan batin keduanya sudah terjalin serta banyaknya kehadiran kedua tokoh itu dalam acara yang sama. Selain itu, mayoritas kader banteng pun masih menginginkan Ahok.

"Percayalah mereka (PDIP) tetap Ahok-Djarot. Ibu Mega akan memutuskan itu last minute. Gestur Mega dan chemistry Mega dengan Ahok," tandas dia.

Demokrat sendiri jadi salah satu dari tujuh partai yang hadir dalam deklarasi Koalisi Kekeluargaan. Yang lainnya ialah Gerindra, PKS, PPP, PAN, Demokrat, PKB, dan PDI-Perjuangan. Mereka menyepakati tujuh kriteria gubernur Jakarta yaitu arif, bijaksana, beradab, beretika, bersih, cerdas, dan santun.

Ruhut mengakui secara pribadi dirinya merupakan pendukung Basuki alias Ahok. Prestasinya dalam memperbaiki layanan publik patut dihargai. Namun, keputusan DPP Partai Demokrat tetap harus dihormati dan dinanti. Walau demikian, ia meyakini SBY akan memutuskan memilih calon yang layak menang.

"Pak SBY selalu bilang, kita akan putuskan melalui survei. Beliau sangat percaya dengan survei. Faktanya sekarang siapa yang selalu memimpin polling?" cetusnya.(X-11)