Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PENGAMAT politik dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Mada Sukmajati berpendapat bahwa Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memiliki peran penting dalam menentukan dinamika koalisi partai politik dalam Pilpres 2024. Setelah keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), Partai Demokrat disebutnya dapat membentuk poros baru.
"Membuat koalisi sendiri dengan mengundang PPP untuk menjadi bagian dari koalisinya PKS dan Demokrat, sehingga terjadi empat calon. Jadi bolanya di Pak SBY," kata Mada saat dihubungi Media Indonesia dari Jakarta, Rabu (6/9).
Dengan demikian, Mada mengatakan ada tiga presiden Indonesia yang terlibat dalam cawe-cawe pencalonan presiden/wakil presiden pada Pemilu 2024, yakni SBY, Megawati Soekarnoputri, dan Joko Widodo. Ia menyebut fenomena itu sebagai pertarungan para presiden dan menempatkan para calon yang bertarung sebagai proxy-nya.
Baca juga : Demokrat Pertimbangkan Kerja Sama dengan PDIP
Kendati demikian, Mada juga mengatakan skenario lain yang bakal dilakukan Partai Demokrat setelah keluar dari KPP, yakni merapat ke salah satu poros yang sudah ada saat ini, yaitu koalisi pengusung Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.
Baca juga : SBY Pimpin Langsung Arah Koalisi Demokrat
"Sebenarnya daya tawarnya Pak SBY tidak sebesar daya tawarnya Mega di PDIP dan Prabowo di Gerindra," jelas Mada.
Menurut Mada, kesempatan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono yang juga putra sulung SBY sebagai cawapres Ganjar atau Prabowo kecil. Kedua capres yang masing-masing diusung PDIP dan Partai Gerindra itu diprediksi tidak bakal memilih AHY sebagai cawapres.
"Memang AHY atau SBY effect sudah tidak lagi besar, sehingga enggak banyak manfaatnya juga untuk memobilisasi dukungan," tandasnya.
Terpisah, peneliti ahli ttama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) R Siti Zuhro mengatakan partai politik di Tanah Air belum melembaga dengan baik, sehingga tidak mudah membaca arah koalisi jelang Pilpres 2024. Oleh karena itu, bangunan koalisi antarpartai politik di Indonesia tidak terukur dan terformat.
"Koalisi sejauh ini juga sangat amat cair. Amat cair sehingga tidak berbentuk," aku Siti.
Senada dengan Mada, Siti juga menyoroti arah Partai Demokrat berikutnya setelah keluar dari KPP. Namun, ia berpendapat kemungkinan partai berlambang mercy itu membentuk poros keempat dengan menggandeng partai politik lain masih muskil.
Sejauh ini, Siti melihat kemungkinan yang paling realistis adalah tiga pasangan calon presiden dan wakil presiden. "Politik memang tidak absolut, artinya serba mungkin. Tapi kemungkinan itu besar atau kecil, yang terbaca kuat akan ada tiga pasangan calon."
Di sisi lain, Siti menyebut pascadeklarasi Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar oleh KPP, figur berlatar belakang Nahdlatul Ulama (NU) bakal diperebutkan sebagai calon wakil presiden. Sebab, sambungnya, pemilih Indonesia yang mengidentifikasikan diri sebagai penduduk NU berjumlah besar.
"(NU) ini akan tetap menjadi ceruk yang seksi. Oleh karena itu akan diperebutkan," tandasnya. (Tri)
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Mochammad Afifuddin, menegaskan bahwa jajarannya akan menjalankan tugas pada Pilkada Serentak 2024 sesuai dengan aturan.
BELAKANGAN ini Rusia terus mendapat perhatian dari media-media utama Indonesia.
PKS memberikan kepercayaan penuh kepada Anies Baswedan dalam membentuk koalisi. PKS hanya sebatas mengusung Anies dan kadernya Sohibul Iman.
Sejumlah pengamat menilai peta koalisi partai politik di Pilkada 2024 akan berbeda dengan Pilpres 2024 yang lalu.
Anies pernah mengaku akan mempertimbangkan permintaan Jaringan Rakyat Miskin Kota (JRMK) untuk maju dalam Pilkada Jakarta.
Calon-calon yang diusung disebutkan peka terhadap keluhan-keluhan masyarakat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved