Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
DAYA elektoral kuat Menteri BUMN Erick Thohir sebagai Calon Wakil Presiden (Cawapres) terbukti lesatkan elektabilitas Calon Presiden (Capres) pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Ketua Umum (Ketum) PSSI tersebut mampu menguatkan tingkat elektabilitas Capres pada kontestasi demokrasi mendatang.
“Erick Thohir potensial menjadi Calon Wakil Presiden (Cawapres) karena mempunyai kekuatan elektoral yang mampu mendongkrak naik capres untuk memenangkan Pilpres 2024,” kata Pengamat Politik Universitas Djuanda, Gotfridus Goris Seran, dalam keterangannya, Senin (7/8).
Baca juga : Gagal Bayar Utang, Erick Usulkan Opsi PKPU Waskita Karya
Elektabilitas tinggi Erick Thohir dinilai akan memberikan dampak yang signifikan kepada Capres yang akan berpasangan pada pesta demokrasi lima tahunan mendatang. Seperti dilansir dari data survei terbaru yang dikeluarkan oleh lembaga survei Indikator Politik Indonesia, Eks Presiden Inter Milan ini berhasil menempati peringkat teratas.
Dari simulasi lima nama Cawapres, Erick Thohir terbukti unggul dari nama-nama seperti Ridwan Kamil hingga Sandiaga Uno. Anggota Kehormatan Banser NU tersebut mendapatkan raihan suara sebesar 22,9 persen.
Baca juga : Erick Jamin Proyek Waskita Tetap Berjalan Meski PMN Dibatalkan
Kemudian, Ridwan Kamil yang hanya mendapatkan suara sebesar 20,1 persen, dan Sandiaga Uno yang hanya meraup dukungan sebesar 17,5 persen. Tak hanya itu, dari simulasi pasangan Capres-Cawapres pada Pilpres 2024, jika Menteri Pertahanan Prabowo Subianto berpasangan dengan Erick Thohir, daya elektoral pasangan tersebut tidak akan terkalahkan oleh kandidat calon pasangan yang lain.
Seperti dari data yang disajikan Indikator Politik Indonesia, jika Prabowo Subianto berpasangan dengan Erick Thohir, pasangan itu akan mendapatkan dukungan suara sebesar 35,7 persen.
Adapun peringkat kedua ditempati oleh pasangan Ganjar Pranowo-Sandiaga Uno dengan elektabilitas 35,1 persen, dan posisi ketiga, pasangan Anies Baswedan-Agus Harimurti Yudhoyono yang hanya mengumpulkan suara sebesar 21,4 persen.
Melihat hal itu, Goris meyakini Erick Thohir adalah sosok Cawapres paripurna bagi siapapun yang akan berpasangan dengannya pada Pemilu 2024 mendatang. Menurutnya setidaknya ada tiga faktor kunci tingkat elektabilitas Erick thohir selalu tinggi.
“Tiga faktor penting, yaitu adanya basis dukungan yang sifatnya mengakar dan lintas basis, kedua dimilikinya kapabilitas kepemimpinan dan hadirnya dukungan politik dari incumbent (faktor Jokowi),” pungkasnya. (Z-5)
Senator JD Vance, calon wakil presiden dari Donal Trump, berbicara tentang masa kecilnya dan mengkritik kebijakan Presiden Joe Biden.
JD Vance, yang dikenal melalui memoarnya yang laris "Hillbilly Elegy," telah memasuki dunia politik Amerika dengan sorotan yang mencengangkan sekaligus kontroversial.
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan calon wakil presiden dari Partai Republik, JD Vance adalah tiruan dari Donald Trump dalam berbagai isu.
PN Jakarta Pusat menolak gugatan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) terhadap Presiden Jokowi terkait pencalonan Gibran Rakabuming Raka, anak sulungnya, sebagai cawapres 2024.
Keabsahan Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden tidak perlu dipersoalkan lagi. Bahkan, ada pengakuan diam-diam dari dua pasangan calon lainnya.
Andi Muhammad Asrun, menyatakan KPU telah mematuhi peraturan perundang-undangan dalam menetapkan Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden.
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Mochammad Afifuddin, menegaskan bahwa jajarannya akan menjalankan tugas pada Pilkada Serentak 2024 sesuai dengan aturan.
BELAKANGAN ini Rusia terus mendapat perhatian dari media-media utama Indonesia.
PKS memberikan kepercayaan penuh kepada Anies Baswedan dalam membentuk koalisi. PKS hanya sebatas mengusung Anies dan kadernya Sohibul Iman.
Sejumlah pengamat menilai peta koalisi partai politik di Pilkada 2024 akan berbeda dengan Pilpres 2024 yang lalu.
Anies pernah mengaku akan mempertimbangkan permintaan Jaringan Rakyat Miskin Kota (JRMK) untuk maju dalam Pilkada Jakarta.
Calon-calon yang diusung disebutkan peka terhadap keluhan-keluhan masyarakat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved