Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PRESIDEN Joko Widodo alias Jokowi kembali menunjukkan kedekatannya dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Menteri BUMN Erick Thohir saat melakukan kunjungan kerja ke PT Pindad yang berlokasi di Turen, Malang.
Hal itu tercermin dari foto yang diunggah Erick di akun Instagram pribadinya @erickthohir, Senin (24/7).
Di foto pertama yang diunggah Erick, terlihat Prabowo memegang setir di bagian kanan mobil, kemudian Erick Thohir duduk di sebelah kiri Prabowo.
Pada tampilan foto kedua, terlihat Presiden Jokowi bersama Ibu Negara Iriana duduk di belakang Prabowo dan Erick. Semua nampak terlihat tersenyum lebar menjajal mobil Maung berwarna abu-abu gelap dengan pelat merah bertuliskan Indonesia 1 itu.
Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia Ujang Komarudin mengatakan kedekatan Jokowi dengan Prabowo-Erick ini dinilai sebagai simbol dukungan di Pilpres 2024 yang akan datang.
“Sudah saya katakan dari beberapa waktu yang lalu, sejak hari minggu yang lalu, Jokowi ketemu Erick Thohir dan Prabowo di istana Bogor, mereka bertiga berbincang-bincang itu menandakan bahwa simbol dukungan kepada pasangan Prabowo-Erick,” kata Ujang Komarudin kepada wartawan, Senin (24/7).
Dikatakan Ujang Komarudin, posisi Prabowo Subianto menyopiri Jokowi, Iriana, dan Erick Thohir memiliki makna simbolik yang kuat sebagai wujud dukungan di Pilpres 2024.
Simbol dukungan dari Jokowi itu, kata Ujang, bukanlah hal baru, karena beberapa kali Jokowi selalu menunjukkan kemesraan mereka di publik, apalagi Prabowo dan Erick Thohir adalah bagian dari pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin.
“Jadi saya mengatakan itu tadi dengan menyupirinya mereka akrab, itu sinyal-sinyal, simbol-simbol dukungan Jokowi kepada pasangan Pranowo dan Erick Thohir,” ucapnya.
“Saya sih melihatnya sesuatu yang wajar-wajar saja, rasional-rasional saja, tidak aneh karena apa mereka salah satu bagian dari pendukung pemerintah dan sama-sama ada dalam pemerintahan, kalau saling dukung menurut saya tidak aneh, karena memang Jokowi dari dulu ingin cawapres itu ya Erick lalu ketemu Prabowo ya cocok,” tambahnya.
Menurut Ujang, pasangan Prabowo-Erick merupakan pasangan yang cocok dan memiliki kans juara di Pilpres 2024 hingga Jokowi begitu percaya diri menunjukkan simbol dukungan tersebut di hadapan publik.
“Kalau Prabowo-Erick ya menurut saya, pasangan ideal juga pasangan cocok, pasangan yang pas, pasangan yang dianggap kuat untuk bisa bersaing di Pilpres 2024 nanti,” ungkapnya.
Dijelaskan Ujang, pertemuan antara Jokowi, Prabowo, dan Erick Thohir sering terjadi hingga muncul kesamaan atau chemistry diantara mereka. Oleh sebab itu, kedekatan ini membuat Jokowi merasa Prabowo-Erick Thohir merupakan pasangan yang tepat, hingga sangat terbuka dukungan Jokowi ke Prabowo Subianto.
Apalagi, lanjut Ujang, dukungan Jokowi itu makin terlihat pada sinyal dukungan beberapa organisasi relawan Jokowi yang merapat ke Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
“Biasanya kalau pertemuan yang berulang dan terus-menerus dan berkesinambungan itu kan menambah keakraban, menambah kebersamaan, menambah persatuan, menambah chemistry, biasanya muncul dukungan-dukungan baik secara personal maupun secara institusional, institusional itu dukungan relawannya dukungan oleh rekan partai politik,” jelasnya.
Menurut Ujang, momentum kebersamaan antara Prabowo dan Erick sengaja didesain untuk sering tampil berdua dihadapan publik sebagai proyeksi pasangan calon capres cawapres 2024 yang sudah mendapatkan restu dari Presiden Jokowi.
“Nah, saya melihat bahwa kebersamaan itu menjadi penting, tidak ada politik itu yang prosesnya tiba-tiba pasti semuanya dalam planning, dalam sebuah desain dan dalam sebuah perencanaan. Oleh karena itu saya melihat kebersamaan mereka yang berulang terus-menerus berkesinambungan itu untuk mendekatkan mereka agar khususnya Prabowo dan Erick itu bersatu, bersanding, berjodoh,” jelas Ujang.
Lebih jauh, Ujang mengatakan, cara Jokowi meng-endorse Prabowo-Erick Thohir sangat bagus dan rapih hingga publik menangkap jika Jokowi adalah king maker bagi pasangan Prabowo-Erick Thohir di Pilpres 2024.
“Kalau itu bisa dilakukan dan katakanlah mastermindnya atau king makernya Jokowi itu sesuatu yang bagus-bagus saja, tidak ada yang perlu dikhawatirkan karena memang pasangan tersebut cocok kira-kira seperti itu,” bebernya.
Ujang pun meyakini pasangan Prabowo-Erick Thohir jika terealisasi maka mereka menjadi pasangan yang sangat kuat dan memiliki peluang menang cukup tinggi, karena selain dapat dukungan Jokowi, Elektabilitas Prabowo Subianto pun terus naik di beberapa hasil survei.
“Kalau ini terlaksana ini pasangan yang bagus pasangan ideal kuda hitam ya potensi menangnya tinggi atau besar kenapa karena Prabowo memuncaki elektabilitas saat ini sebagai sebagai capres. Erick Thohir juga memuncaki saat ini sebagai cawapres itu sangat menjadi modal dasar,” jelasnya lagi.
Pasangan Prabowo-Erick Thohir ini juga menjadi pelengkap militer-sipil dan nasionalis-religius dimana Erick Thohir sebagai representasi dari kelompok religius karena berpotensi mendapat dukungan dari kelompok Nahdliyin, serta keterwakilan Jawa dan luar Jawa dimana Prabowo adalah perwakilan Jawa dan Erick Thohir perwakilan luar Jawa.
“Yang kedua kekuatan finansial mereka juga kuat terus juga kelompok nasionalis Islam artinya nasionalisme Prabowo, Islamnya Erick Thohir yang didukung oleh PBNU. Lalu militer sipil, Prabowo militer Erick Thohir sipil lalu Jawa luar Jawa artinya Prabowo Jawa Erick Thohir luar Jawa seperti itu," ucapnya.
"Jadi kalau saya melihatnya potensi menangnya ada ya semua capres potensi ada potensi menang tapi Prabowo-Erick punya potensi menang besar seperti itu,” pungkas Ujang.
Sebagaimana diketahui, Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja ke PT Pindad yang berlokasi di Turen, Malang. Dalam kunjungannya, Jokowi didampingi Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Menteri BUMN Erick Thohir.
Hal ini membuat publik berspekulasi soal Prabowo yang dinilai 'pamer' cawapresnya. Saat rombongan berada di Pasar Bululawang, Malang, para jurnalis sempat menyinggung soal kedatangan Prabowo-Erick Thohir yang dinilai menjadi pasangan capres-cawapres di Pilpres 2024.
Senyum Jokowi merekah saat mendengar pertanyaan tersebut. Begitu pula dengan Prabowo dan Erick Thohir yang ikut tersenyum lebar. (RO/Z-1)
KETUA Umum Partai NasDem Surya Paloh menilai NasDem dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) memiliki banyak kesamaan. Salah satunya dalam perolehan kursi DPR RI yang sama pada Pemilu 2024.
Anggota DPD RI dukung kembali Mantan Ketua DPD Irman Gusman
KPU menyampaikan Sirekap yang akan digunakan di Pilkada nanti telah melewati berbagai perbaikan sistem.
KPU kini fokus laksanakan Pemungutan Suara Ulang tindak lanjut amar putusan MK atas PHPU (perselisihan hasil pemilu) Legislatif 2024.
Plt KPU RI Mochammad Afifuddin menjawab cicitan calon wakil presiden pada Pilpres 2024, Mahfud MD terkait mobil dinas, pesawat jet, dan fasilitas asusila KPU
Sirekap tetap diperlukan pada Pilkada 2024 supaya masyarakat dapat memperoleh hasil pemilihan secara cepat. Kendati demikian, sengkarut persoalan yang meliputi penggunaan Sirekap
Jawa Tengah (Jateng) dinilai tengah menghadapi krisis tokoh yang mumpuni di level provinsi
Golkar bisa menemukan sosok kharismatik yang dipersiapkan secara khusus menyongsong Pilpres 2029.
Putusan MK dianggap mewakili dan mengakomodir suara mayoritas masyarakat Indonesia yang telah memilih Prabowo - Gibran
Lebaran dinilai sebagai momen yang tepat untuk menyatukan bangsa pasca penyelenggaraan Pemilu 2024 pada Februari lalu.
Mantan Ketua MK Jimly Asshiddiqie mengatakan perkara PHPU 2024 di MK hanya 278 atau lebih sedikit dari 340 di 2019. Hal ini lebih mudah bagi MK untuk menggelar sidang dan putusannya harus diterima.
Sidang pemeriksaan pendahuluan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden (PHPU Presiden) di Mahkamah Konstitusi (MK) digelar mulai hari ini, Rabu (27/3).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved