Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
PARTAI yang tak bisa beradaptasi dengan perkembangan media bakal tenggelam.
Menjadi berbeda itu penting agar bisa dilirik.
Walaupun tak berdampak segera pada keterpilihan, isi yang konsisten dengan garis politik jadi modal awal terbentuknya partai modern yang tentu diharapkan masyarakat.
Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya mencontohkan dengan Partai NasDem yang berani bicara manifesto atau platform politik lewat jargon restorasi.
Menurutnya, tak banyak partai di Indonesia yang memiliki garis politik.
Itu mesti disesuaikan dengan setiap pandangan anggota fraksi mereka di DPR agar terlihat konsisten.
"Kalau bisa (konsisten), mungkin tidak langsung berdampak pada elektabilitas, tapi kalau berani, ini bisa jadi pionir partai modern," ujarnya dalam diskusi terbuka Strategi Komunikasi Politik dan Kinerja Anggota Fraksi NasDem, yang digagas Media Center Fraksi NasDem, di Jakarta, kemarin.
Agar bisa berdampak pada keterpilihan, dia menggaris-bawahi bahwa pemilihan sikap dan isu semestinya berkorelasi dengan aspirasi konstituen.
"Secara isi itu terbilang bagus. Misalnya, kerasnya fraksi dalam isu 'papa minta saham', penolakan terhadap dana aspirasi, serta politik tanpa mahar. Betul dipuji (sikapnya), tapi punya dampak pada elektabilitas tidak?" cetusnya.
Ketua Asosiasi Televisi Swasta Indonesia (ATVSI) Ishadi menyebut soal minimnya kemunculan anggota fraksi Partai NasDem secara konsisten di media.
"Figur Surya Paloh terlalu kuat. Mereka menunggu Surya ngomong apa," imbuh dia.
Anggota Fraksi Partai NasDem Akbar Faizal pun meminta masukan agar pihaknya bisa menggarap lebih baik lagi isu secara lebih baik dan luas.
Akan tetapi, ia menggaris-bawahi bahwa persoalan pengelolaan isu di fraksi sudah masuk ranah politik, sementara politik butuh kompromi yang terkadang tak bisa diikuti pihak yang memperjuangkan isu tertentu seperti LSM.
"Jangan anggap DPR ini malaikat yang bisa selesaikan semua masalah. LSM kadang egois juga, ini pertarungan politik, ada negosiasi. Sementara LSM tidak membuka ruang negosiasi di situ," ujarnya. (Kim/P-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved