Ketua DPR Nilai Harapan Pasar Tinggi pada Kabinet

PASAR dinilai merespons positif perombakan (reshuffle) Kabinet Kerja Jilid II ini. Stabilitas politik pun semakin terjamin di parlemen. Presiden Joko Widodo juga didorong agar menjamin kabinetnya tidak cuma jadi lahan uji coba.

"Hasilnya sangat baik. Faktanya, disambut dengan hangat oleh pasar. Begitu beberapa nama muncul ke permukaan, yang dipilih dan digeser tempatnya, pasar sangat menyambut baik. Kita tahu rupiah langsung menguat, IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) di pasar juga menunjukkan tanda sangat positif. Berarti ada ekspektasi bagus kepada menteri-menteri baru," ujar Ketua DPR Ade Komarudin, di Jakarta, Rabu (27/7).

Ia juga percaya menteri-menteri yang terpilih mampu memaksimalkan sumber daya yang ada untuk memperbaiki perekonomian Indonesia. "Saya nilai secara profesional, (menteri-menteri baru) dapat mempertanggungjawabkan, memaksimalisasi kinerja," aku dia.

Ade juga menyebut soal makin stabilnya dukungan kepada pemerintah di parlemen. Sebab, kader dari dua parpol, Golkar dan PAN, sudah diakomodasi di kabinet. Buktinya, belum ada reaksi negatif dari partai pendukung pemerintah soal komposisi kabinet baru ini.

"Stabilitas poltik, terutama partai-partai koalisi pendukung Jokowi-JK (Jusuf Kalla), tidak ada reaksi negatif," kata dia.

Meski tetap menghormati hak prerogatif Presiden dalam menentukan pembantunya, Wakil Ketua DPR Fadli Zon menyebut bahwa ada kemungkinan Kabinet Kerja ini ialah kabinet tambal sulam. Dalam rentang kurang dari dua tahun masa pemerintahannya sudah ada dua kali perombakan.

Jika pun memang berbasis kinerja, mestinya kabinet diisi oleh orang yang siap bekerja di bidangnya. Bukan mereka yang baru tahap uji coba.

"Kita tidak ingin kabinet kerja ini menjadi trial and error. Kalau begitu, berarti tiap tahun masih ada terus reshuffle," cetus dia.

Kekurangan dari berulangkalinya pergantian komposisi tim, lanjut Fadli, ialah adanya masalah kekompakan dan soliditas di kabinet. Termasuk kementerian dalam bidang ekonomi. Ia mencontohkan dengan Bambang Brodjonegoro, yang sebetulnya berkinerja baik dan merupakan pekerja keras.

Persoalan masuknya Golkar dan PAN secara resmi ke kabinet ini pun dianggap tidak membuat Koalisi Merah Putih (KMP) bubar. Fadli, yang juga Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, mengaku tidak pernah ada upaya membubarkan KMP meski Golkar dan PAN mulai beralih sisi. Ini lebih diposisikan sebagai forum diskusi.

"KMP tidak membubarkan diri, tapi kami tetap sebagai sebuah paguyuban diskusi, ruang komunikasi. Saya kira, tidak ada pernyataan KMP itu dibubarkan," tutupnya. (OL-5)