Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
GURU Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia, Hikmahanto Juwana, menyoroti kasus penyanderaan pilot Susi Air asal Selandia Baru, Kapten Philip Mark Mertens oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM). Belum ada upaya dari pemerintah Selandia Baru membebaskan warganya dari cengkeraman OPM.
"Masalahnya sampai hari ini saya tidak mendengar Selandia Baru minta ke pemerintah untukk dilibatkan. Kalau pemerintah Selandia Baru minta dilibatkan maka pemerintah tidak akan menolak. Justru kita akan memfasilitasi," kata Hikmahanto, kepada wartawan, Sabtu, (27/5).
Hikmahanto memberi contoh ketika pesawat Garuda Woyla disandera dan diturunkan di Don Muang Bangkok. Saat itu pemerintah meminta untuk melakukan operasi pembebasan ke pemerintah Thailand dan dikabulkan.
Baca juga: Negosiasi Pembebasan Pilot Susi Air Alot
"Jadi saya bertanya-tanya apakah Pemerintah Selandia Baru ini care tidak sih dengan warganya yang disandera? Jangan-jangan justru Selandia Baru membiarkan agar isu ini terekspose untuk kerugian Indonesia," kata dia.
Sementara itu, Jubir Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah menilai tidak mungkin suatu negara melakukan operasi militer pembebasan di negara lain.
"Apa mungkin menurunkan pasukan di teritorial negara lain," kata dia.
Baca juga: Tokoh Masyarakat Bisa Bebaskan Pilot Susi Air Asalkan Dapat Kepercayaan TNI/Polri dan OPM
Sebelumnya, OPM mengirimkan surat terbuka kepada Perdana Meteri Selandia Baru Chris Hipkins dan Menteri Luar Negeri Nanaia Mahuta mengenai situasi penyanderaan Kapten Philip Mark Mertens.
“Ini sekarang sangat mendesak karena Indonesia menerapkan operasi siaga tempur di daerah tersebut,” kata juru bicara West Papua Action Aotearoa, Catherine Delahunty.
“Pendekatan berat militer mereka hanya akan memperpanjang siklus kekerasan dan menimbulkan lebih banyak ketakutan, dan kebencian terhadap pemerintah daripada menyelesaikan krisis saat ini dan mengembalikan pilot ke tempat yang aman,” kata dia.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Selandia Baru mengatakan pihaknya terus melakukan semua yang bisa dilakukan untuk mendapatkan resolusi damai dan pembebasan yang aman bagi Mehrtens. Termasuk bekerja sama dengan pihak berwenang Indonesia dan mengerahkan staf konsuler Selandia Baru.
Dalam pertemuannya dengan Duta Besar Selandia Baru untuk Indonesia, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mengatakan pihaknya menolak tawaran bantuan dari Selandia Baru terkait pencarian pilot Susi Air.
"Mereka menawarkan bantuan, tapi saya masih mampu menyelesaikan," kata dia.
(Z-9)
PANGLIMA TNI Jenderal Agus Subiyanto berharap kasus penyanderaan pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens oleh KKB Papua segera selesai.
PILOT Susi Air Kapten Philip Mark Merthens sudah satu tahun satu bulan disandera oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB Papua) pimpinan Egianus Kogoya.
Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri menyebut ada pihak ketiga yang bermain dalam kasus penyanderaan pilot Susi Air, Kapten Philips Mark Merhtens.
KEPALA Staf TNI Angkatan Darat Jenderal TNI Maruli Simanjuntak menyebut pilot Susi Air Philip Mark Merhtens yang disandera OPM kelompok Egianus Kogoya hingga saat ini kondisinya sehat.
APARAT kepolisian yang tergabung dalam Satuan Tugas (Satgass) Damai Cartenz belum bisa membebaskan Pilot Susi Air Kapten Philip Mark Merthens yang disandera KKB Papua.
Kelompok bersenjata menyerbu stasiun televisi Ekuador, TC, dan menyandera para staf di tengah siaran langsung.
Korban bernama ABDUL MUZAKIR, lahir di Lendang Nangka, 21 Juni 1992, beragama islam, beralamat di jalan paradiso distrik dekai, kabupaten yahukimo dan berkerja sebagai supir truk.
Penembakan tersebut terjadi di Jalan Seradala, Kilometer 2, Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan.
Aparat gabungan TNI-Polri dan Satgas Operasi Damai Cartenz menembak mati Basoka Lawiya, anggota kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Distrik Paniai Timur
KOMANDAN kelompok kriminal bersenjata (KKB Papua) wilayah Dokoge-Paniai atas nama Peni Pekei alias Petrus Pekei ditangkap.
TNI membeberkan tiga kerawanan yang mengancam pelaksanaan Pilkada 2024. Tiga kerawanan itu ialah kelompok kriminal bersenjata, eks kombatan Aceh, dan bencana alam.
Polri menegaskan tetap memakai penyebutan kelompok kriminal bersenjata (KKB) terhadap komplotan kriminal di Papua.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved