Mengemuka, Variasi Penyederhanaan

USUL Partai NasDem untuk menaikkan ambang batas parlemen dari 3,5% menjadi 7% merupakan salah satu cara dari tiga cara yang bisa dipakai untuk melakukan penyederhanaan parpol di parlemen.

Deputi Direktur Perkumpulan Pemilu untuk Demokrasi (Perludem) Khoirunnisa Nur Agustyati mengatakan cara lain yang bisa digunakan selain meningkatkan PT ialah dengan menurunkan jumlah alokasi kursi per daerah pemilihan (dapil) dari 3-10 kursi saat ini, menjadi hanya 3-6 kursi.

Usul penurunan jumlah alokasi kursi per dapil tersebut mendorong parpol untuk bekerja lebih ekstra dalam meraih kursi di dapil yang lebih kecil.

“Semakin besar alokasi kursi per daerah maka semakin tersebar konsentrasi kursi di parlemen kepada banyak partai, sedangkan semakin kecil alokasi kursi di dapil akan semakin sedikit konsentrasi kursi di parlemen yang diperebutkan sedikit partai,” ujar Khoirunnisa di Sekretariat Bersama Kodifikasi UU Pemilu Jakarta, kemarin.

Ia menambahkan, peningkatan PT dari 2,5% di Pemilu Legislatif (Pileg) 2009 menjadi 3,5% di Pileg 2014 tidak berdampak terlalu banyak terhadap penyederhanaan parpol di DPR karena jumlah partai di DPR justru bertambah dari 9 partai dari hasil Pileg 2009 menjadi 10 partai dari hasil Pileg 2014.

“Karena besaran alokasi kursi dapilnya tidak diperkecil, ada 3-10 kursi yang bisa diperebutkan parpol di satu dapil,” tegasnya.

Dengan jumlah alokasi 3-6 kursi, jumlah dapil yang ideal menurut peneliti Perludem Heroik Pratama ialah sebanyak 121 dapil. Meskipun hal itu lebih besar daripada jumlah dapil saat ini sebanyak 77 dengan alokasi 3-10 kursi, luas dapil akan semakin mengecil sehingga masyarakat akan semakin mudah bertemu dengan wakil rakyat mereka.

Heroik pun mengusulkan penghitungan kursi dari yang semula menggunakan hare quota/bilangan pembagi pemilih (BPP) dirubah menjadi formula pembagi Sainte-Lague.

Kuota adalah metode menetapkan terlebih dulu kuota untuk membagi suara dengan jumlah kursi yang diperebutkan dalam satu daerah pemilihan, dilanjutkan dengan penghitungan sisa suara.

Metode Sainte-Lague yang dianjurkan Daniel Webster, senator Amerika Serikat, membagi kursi dengan pembagian suara dengan bilangan pembagi tetap berangka 1, 3, 5, 7, dan seterusnya. Kursi dibagikan berdasarkan peringkat.

Ideologi serupa
Koordinator Nasional JPPR Masykurudin Hafidz menyatakan partai harus melihat cara lain yang tersedia untuk menyederhanakan sistem kepartaian di parlemen selain dengan cara sederhana menaikkan PT. Masykurudin setuju jika penyederhanaan partai dilakukan karena saat ini partai-partai yang ada sebenarnya memiliki ideologi yang sama. Yang berbeda dari mereka hanya logo dan bendera partai.

“Paling tidak masih ada tiga kategori, nasionalis, religius, dan kekaryaan. Dari visi, misi, dan program sebenarnya (partai politik yang ada sekarang) bisa dirangkum menjadi tiga parpol,” tukasnya. (P-4)

erandhi@mediaindonesia.com