Tumpas dengan Pancasila

PAHAM teroris tidak akan berkembang ketika Pancasila terus dikampanyekan dan dijalankan dalam seluruh kegiatan bernegara dan bemasyarakat. Demikian ditegaskan Ketua MPR Zulkifli Hasan di sela sosialisasi Pancasila, NKRI, UUD 1945, dan Bhinneka Tunggal Ika di Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah, kemarin.

“Sekitar 71 tahun lalu kita sepakati Pancasila menjadi dasar bangsa dan negara ini. Maka tak ada tawar-menawar lagi bagi paham lain, apalagi dengan mengangkat senjata, itu harus ditumpas,” cetus Zulkifli.

Ketua Umum PAN itu menegaskan kewajiban pemerintah menindak tegas kelompok atau orang yang tidak sepakat dengan ideologi yang sudah disepakati tersebut. Siapa pun, bila ia warga negara Indonesia harus bisa membumikan Pancasila di setiap laku bermasyarakat dan bernegara.

“Kalau ada yang tidak sepakat dengan Pancasila, NKRI, UUD 1945, dan Bhinneka Tunggal Ika, tangkap karena melanggar konstitusi. Itu seperti Santoso dan jaringannya, juga siapa pun di mana pun,” tuturnya.

Zulkifli menerangkan, Pancasila sudah merumuskan seluruh kepentingan lahiriah dan batiniah seluruh masyarakat. Dengan demikian, Pancasila patut dijadikan tuntunan.

Dampaknya pun luas. Bukan hanya dapat mewujudkan kesejahteraan dan kekuatan bernegara, melainkan juga bisa menolak upaya yang mengkhianati ideologi bangsa.
Sebelumnya, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Suhardi Alius menekankan upaya nonrepresif dalam menanggulangi terorisme.
Menurut dia, keluarga yang sudah telanjur tertular paham radikal teroris jangan sampai ditolak oleh lingkungan.

“Anak-anak dari keluarga itu juga perlu dirangkul, didekati, dan harus disekolahkan. Kalau perlu, diangkat dan dijadikan anak asuh.” (Cah/Gol/P-1)