KPK Buru Pemberi Suap Rp700 Juta kepada Rohadi

KOMISI Pemberantasan Korupsi (KPK) akan memburu sumber uang Rp700 juta yang ditemukan dalam mobil Panitera Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Rohadi. Pasalnya, uang yang sudah disita KPK sebulan yang lalu itu diduga merupakan hasil praktik suap terkait gugatan Partai Golkar di PN Jakarta Utara.

Menurut Wakil Ketua KPK Saut Situmorang, pihaknya akan lakukan strategi follow the money atau menelusuri perkara korupsi dari barang bukti berupa uang. Ia enggan menyatakan bahwa uang Rp700 juta milik Rohadi merupakan hasil dari praktik suap dengan total Rp2,3 miliar dari suap gugatan Partai Golkar di PN Jakarta Utara pada 2015 lalu.

Saut hanya menyatakan bahwa KPK akan lakukan pendalaman atas uang tersebut. "Korupsi itu sistem jarang bergerak sendiri masalahnya tugas KPK mencari dengan siapa-siapa mereka bekerja sama, sejauh apa peran masing-masing. Itu yang perlu kehati-hatian dalam membangun kasus sebagaimana kita harus patuh KUHAP dan seterusnya," katanya.

Sebelumnya, Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan di Gedung KPK menyatakan KPK belum menemukan informasi cukup terkait dugaan Rohadi merupakan jaringan mafia peradilan. Namun, hal itu akan didalami pada proses pengembangan perkara.

"Selain itu memang ada temuan uang Rp700 juta. Uang di mobil benar ditemukan tapi sampai pemeriksaan saat ini belum bisa dipastikan untuk apa," terangnya.

Diberitakan, uang tersebut telah disita KPK sejak Rohadi tertangkap tangan menerima suap Rp250 juta dari kuasa hukum Saipul Jamil pada Rabu, 15 Juni 2016 lalu. (OL-5)