Besok, Suhardi Alius Dilantik Jadi Kepala BNPT

KOMISARIS Jenderal Suhardi Alius akan dilantik sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) di Istana Negara, Rabu (20/7) besok. Posisi ini sebelumnya dijabat Jenderal Tito Karnavian, yang telah menjadi Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri).

Suhardi akan dilantik bersama Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny Kusumastuti.

Menurut Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Padjaitan, nama Sekretaris Utama Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) itu diusulkan oleh Tito.

"Pertimbangannya mungkin itu yang terbaik oleh Polri. Lebih lanjut tanya Kapolri (Tito) karena dia yang menimbang dan mengusulkan. Presiden setuju, ya dilantik," ujarnya ketika dimintai konfirmasi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (19/7).

Setelah dilantik pada Rabu (13/7) pekan lalu, Tito merangkap jabatan Kapolri dan Kepala BNPT. Sebelum di Lemhanas, Suhardi menjabat Kepala Badan Reserse Kriminal Mabes Polri. Suhardi digeser saat situasi antara Mabes Polri dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali memanas. Lulusan Akpol 1985 itu digantikan Komjen Budi Budi Waseso.

Ketika dimintai tanggapannya, Tito enggan berkomentar soal pelantikan Suhardi. Demikian pula dengan Sekretaris Kabinet Pramono Anung. Namun, kata Pramono, pemerintah berharap posisi Kepala BNPT yang sempat lowong setelah ditinggal Tito sebagai Kapolri, bisa mengorganisasi penanganan masalah terorisme bersama dengan Polri dan TNI serta penegak hukum lain.

Terkait pelantikan BPOM, Pramono mengakui bahwa pemicu utamanya ialah persoalan vaksin palsu yang belakangan terkuak. Ke depan, jelas Pramono, pemerintah sedang mempelajari penguatan BPOM secara organisasi.

"Tidak hanya menjadi tempat mencatat dan mengawasi, tapi juga bisa memberikan tindakan dan itu diperlukan dalam pengawasan terhadap makanan obat-obatan dan juga kosmetik," tandasnya.

Saat ini, posisi Kepala BPOM diisi oleh Pelaksana Tugas (Plt) BPOM Bahdar Johan Hamid. (OL-5)