Presiden Kerap Panggil Amran dan Darmin

ISU perombakan kabinet kembali merebak belakangan ini. Dalam edisi perombakan kabinet pertama, menjelang pengumuman reshuffle, Presiden Joko Widodo memanggil secara khusus beberapa menteri Kabinet Kerja.

Kini, dalam sepekan terakhir, ada dua menteri yang paling sering dipanggil di luar agenda rapat resmi. Keduanya yakni Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution dan Menteri Pertanian Amran Sulaiman.

Selain mereka, kemarin, turut menghadap Jokowi adalah Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaya, Menteri Agraria dan Tata Ruang Ferry Mursyidan Baldan, serta Kepala Staf Presiden Teten Masduki.

Sekitar pukul 09.30 WIB, mobil Amran, Siti, Darmin dan Ferry sudah terparkir di halaman Istana Negara. Teten datang belakangan. Pertemuan mereka dengan Jokowi berlangsung tidak kurang dari 90 menit.

Seusai pertemuan, Amran dan Ferry kompak mengatakan pemanggilan tersebut terkait dengan ketersediaan lahan pertanian. Keduanya membantah kaitannya dengan perombakan kabinet.

“Jadi gini, ada 15 perusahaan serius membutuhkan lahan, pabrik gulanya ada. Ini siapkan dan upayakan lahan, rakor hari Senin. Presiden menunggu hasil lokasi yang ditunjuk ini dua minggu kemudian,” ujar Amran.

Adapun Siti mengaku dipanggil untuk membahas masalah pertanian. Pertemuan itu sama sekali tidak membahas perombakan kabinet.
Sekretaris Kabinet Pramono Anung enggan menanggapi isu perombakan. Adapun Mensesneg Pratikno menyatakan Presiden sudah merencanakan kocok ulang kabinet jauh-jauh hari sebelumnya. “Kita tunggu saja.”

Saat ditemui di tempat berbeda, Ketua DPR Ade Komarudin berpesan perombakan mesti menyelesaikan permasalahan yang ada. Salah satu pangkal masalah ialah koordinasi antarmenteri. Ego sektoral masih terlihat.

Wakil Ketua DPR Fadli Zon pun berharap penempatan menteri baru tidak terlampau memikirkan jatah-jatah politik. Kecuali, sosok yang disodorkan memang kompeten. (Pol/Ind/Nov/P-1)