Menjadikan Pemilu Aman dan Demokratis

SUASANA duka yang mendalam begitu terasa di Tempat Permakaman Umum Jeruk Purut, Jakarta Selatan, Jumat (8/7). Keluarga dan handai tolan berusaha tegar saat acara penguburan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Husni Kamil Manik.

Husni, 41, meninggal di RS Pusat Pertamina, Kamis (7/7) pukul 21.10 WIB. Komisioner KPU Ida Budhiati mengatakan Husni tidak pernah mengeluh sakit sehingga kepergian sang rekan untuk selamanya itu terasa cukup mengagetkan.

"Dia kulitnya bersih, ya. Jadi, antara pucat dan tidak itu sulit dibedakan. Hanya, saat terakhir bertemu itu saya merasa ada yang aneh. Kulitnya seperti menguning. Cuma saya tak berani menegur karena waktu itu dia tampak baik-baik saja," kata Ida.

Belakangan Husni diketahui menderita diabetes dan mengalami luka yang tak kunjung kering beberapa waktu terakhir. Akibat gula darah mencapai angka 400, luka kecil di kaki Husni semakin parah dan mengakibatkan infeksi akut yang menjalar ke fungsi organ tubuh vitalnya.

Wakil Ketua DPD Farouk Muhammad, saat menghadiri prosesi salat jenazah dan pemakaman, mengatakan almarhum ialah salah satu putra terbaik bangsa. "Beliau saksi sekaligus pelaku demokrasi," kata dia.

Farouk menyoroti pemakaman Husni yang tidak seperti pejabat negara. Menurutnya, mekanisme protokoler yang lebih baik dalam melepas pejabat negara setara Ketua KPU perlu dipikirkan. "Agar jasa seseorang dimaknai secara proporsional," sarannya.

Anggota Komisi II DPR Tamanuri memuji Husni yang semasa hidupnya sangat andal dan teruji. Almarhum terbukti membawa Pemilu 2014 berjalan sukses, aman, serta demokratis.

Semasa hidupnya, Husni pernah berseloroh kepada para pewarta yang meliput di Istana Kepresidenan bahwa ia akan menjadi pengusaha dengan berjualan bakso setelah masa jabatannya sebagai Ketua KPU berakhir. (Nov/Kim/Ant/P-5)