KPK masih Proses Pemeriksaan Ajudan Sekretaris MA

WAKIL Ketua KPK Saut Situmorang mengaku komisi sudah memproses pemeriksaan buat ajudan Sekretaris MA Nurhadi Abdurrachman. Ketiga ajudan Nurhadi kini tengah bertugas di Poso.

"Sudah proses akan ada interview tinggal mengatur yang bersangkutan masih bertugas di luar pulau Jawa," ujar Saut saat dihubungi wartawan, Senin (4/7/2016).

Namun, Saut mengaku belum ada penentuan lokasi buat memeriksa keempatnya. Apakah bakal dilakukan pemeriksaan di Jakarta atau Poso. "Belum dibahas prinsipnya sama saja yang penting keterangannya," tambah Saut.

Sebelumnya, tiga polisi ajudan Sekretaris Mahkamah Agung Nurhadi kerap mangkir dari panggilan KPK. Belakangan baru diketahui keetiganya sudah dipindahtugaskan ke Poso untuk ikut dalam pencarian Santoso.

Anggota Korps Bhayangkara tersebut adalah Brigadir Dwianto Budiawan, Brigadir Fauzi Hadi Nugroho, dan Ipda Andi Yulianto. Mereka diduga mengetahui terkait kasus dugaan suap pengajuan peninjauan kembali di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat

Kasus suap pengurusan perkara ini terungkap dari operasi tangkap tangan pada 20 April. KPK menangkap panitera/Sekretaris Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Edy Nasution dan Direktur PT Kreasi Dunia Keluarga Doddy Aryanto Supeno.

Saat ditangkap, Edy diduga telah menerima uang sebesar Rp50 juta dari Doddy. Sebelumnya, dia diduga menerima Rp100 juta dari Doddy.

Usai penangkapan itu, KPK menggeledah sejumlah tempat, termasuk kantor dan rumah Nurhadi. Penyidik menemukan uang asing senilai Rp1,7 miliar. Wakil Ketua KPK Laode Muhamad Syarif menyebut, uang tersebut diduga terkait suatu perkara.

Diketahui, Nama Nurhadi disebut-sebut dalam dakwaan Doddy. Dalam dakwaan disebut Panitera PN Jakarta Pusat Edy Nasution membantu Doddy buat memasukkan memori PK PT Across Asia Limited meski sudah lewat tanggal.

Sebelum mengirim berkas ke MA, Nurhadi lebih dulu menelepon Edy supaya berkas segera dikirim.(X-11)