30 Kapal Pencuri Ikan Ditenggelamkan Bulan Depan

MENTERI Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti memastikan 30 kapal pencuri ikan bakal ditenggelamkan Juli 2016.

Hal itu menjadi wujud keseriusan dalam memberantas pencurian ikan (illegal fishing) di Tanah Air.

"Satgas 115 akan kembali menenggelamkan 30 kapal ikan yang sudah siap selesai proses hukumnya," kata Susi di Istana Negara, Jakarta, kemarin.

Menurut Susi, keberhasilan pemberantasan illegal fishing tidak terlepas dari peran Satgas 115.

Hingga kini, setidaknya sudah 176 kapal pencuri ikan yang ditenggelamkan satuan itu, di antaranya 162 kapal berbendera asing dan 14 kapal berbendera Indonesia.

"Vietnam 63 kapal, Filipina 43 kapal, Malaysia 30 kapal, dan Thailand 21 kapal, serta masing-masing 2 kapal berbendera Papua Nugini, dan 1 kapal berbendera Tiongkok, 1 kapal berbendera Belize, dan 1 kapal ikan tanpa kebangsaan," jelasnya.

Presiden Joko Widodo pun mengapresiasi kinerja Satgas 115 dalam pemberantasan illegal fishing di Tanah Air.

Sedikitnya 176 kapal asing pencuri ikan sudah ditengge-lamkan.

"Saya ingin memberikan penghargaan yang tinggi atas prestasi-prestasi yang tinggi yang telah dicapai Satgas 115 dalam menangkap kapal-kapal ilegal," kata Presiden.

Jokowi mengatakan kinerja tersebut tak terlepas dari kekompakan tim di lapangan.

Itu sebabnya, kapal-kapal pencuri ikan mulai tak bernyali menghampiri perairan Indonesia.

"Prajurit atau di atasnya sedikit, bisik-bisik menyampaikan, 'Pak kami sekarang bangga bisa membusungkan dada karena kita ditakuti oleh mereka, oleh kapal-kapal asing'," ungkap mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Saat ini, upaya penanganan pencurian ikan mulai menunjukkan hasil.

Terbukti stok ikan dilaut mulai meningkat dan peredar-an kapal illegal fishing mulai berkurang.

"Nah, bisa dilihat stok ikan laut mulai meningkat," imbuh dia.

Hal tersebut, menurut Presiden, harus dimanfaatkan dalam rangka membangun industri perikanan.

Baik untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan maupun untuk memenuhi kebutuhan konsumsi ikan nasional.

"Ini juga bisa mendatangkan devisa bagi ekspor kita," ujarnya.