Publik Dukung Penuh Ahok

PUBLIK Ibu Kota bakal tetap mendukung Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok kendati sang petahana itu memutuskan memilih menggunakan jalur partai politik dalam Pilkada DKI 2017 mendatang. Hal itu terungkap dalam survei yang dirilis Lingkaran Survei Indonesia (LSI) di Kantor LSI, Jakarta, kemarin.

Survei dilakukan pada 22-26 Juni dengan metode multistage random sampling terhadap 440 responden asal DKI Jakarta. Responden diwawancara dengan menggunakan kuesioner dalam sesi tatap muka. Margin of error dalam survei sekitar 4,8%.

Hasil survei menunjukkan 53,8% responden mendukung Ahok maju lewat parpol dan 32,3% tidak mendukung Ahok maju lewat parpol. Sisanya menjawab tidak tahu atau tidak memberikan jawaban.

"Jadi, Ahok tidak perlu ragu. Meskipun ia memilih maju lewat parpol, publik DKI akan tetap mendukung," ujar peneliti senior LSI, Adjie Alfaraby, dalam konferensi pers di Jakarta, kemarin.

Dukungan terhadap Ahok juga merata di semua segmen, baik di segmen gender, agama, maupun usia. Khusus di segmen gender, Ahok didukung 57,4% responden laki-laki yang disurvei dan sebanyak 50,2% perempuan.

"Kalau dari pengalaman, kandidat yang unggul di segmen perempuan itu cenderung tidak berubah dukungannya, karena perempuan itu loyalitasnya lebih tinggi," jelas Adjie.

Responden yang disurvei sebagian juga merupakan konstituen partai politik. Kebanyakan konstituen mendukung Ahok maju lewat partai politik. Hanya konstituen PKS dan Partai Demokrat yang angkanya di bawah 50%. Sisanya di atas 50%.

"Ini menunjukkan bahwa biarpun NasDem, Hanura, dan Golkar menyerahkan keputusan kepada Ahok, mereka masih berharap Ahok tetap memilih maju lewat jalur partai politik," kata dia.

Terkait dengan elektabilitas, survei LSI menunjukkan Ahok masih teratas. Hasil survei dengan teknik perta-nyaan terbuka menunjukkan Ahok dipilih 42,7% responden. Pesaing terdekatnya, Yusril Ihza Mahendra (8,2%) dan Tri Rismaharini (5,2%). Nama-nama lainnya berada di bawah 5%.