Pendukung Ahok Satukan Kekuatan

SEMUA elemen pendukung Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai bakal calon Gubernur DKI Jakarta berkumpul dalam acara buka puasa bersama di Setiabudi Building, Jakarta, kemarin.

Menurut Ketua Umum Garda Pemuda NasDem Martin Manurung, kebersamaan tersebut merupakan simbol bersatunya para pendukung Ahok untuk membentuk budaya politik baru. Hal itu secara tidak langsung menangkis aksi menjatuhkan dan tudingan negatif terhadap Ahok dan relawannya.

"Dalam politik sah-sah saja (saling menjatuhkan), tapi yang perlu digarisbawahi, mari berkompetisi secara harmonis dan bertanding dengan program," tegas Martin dalam sambutannya.

Acara buka puasa bersama yang digagas Garda Pemuda NasDem itu antara lain dihadiri oleh organisasi sayap partai pendukung Ahok, yakni Pemuda Hanura, AMPG, dan AMPI, serta relawan Ahok yang terdiri dari Teman Ahok, Muda Mudi Ahok, Batman, Ale-Ale Ahok, Jasmev, dam AGK.

Martin menambahkan sudah saatnya budaya politik usang yang saling menjatuhkan, saling menjelekkan, dan mencari-cari kesalahan, ditinggalkan. Saat ini yang diperlukan ialah budaya politik saling membangun. Hal itu bisa terwujud bila partai politik dan relawan bisa bersatu.

Pandangan senada dilontarkan Ketua Umum Pemuda Hanura Wisnu Dewanto. Menurut dia, saat ini budaya politik negatif sudah tidak lagi re­levan. Budaya politik itu cenderung memperburuk citra seseorang tanpa didukung fakta empiris.

"Saat ini Pemuda Hanura tidak mau urusan dengan orang yang menjelekkan Ahok, tapi tugas kita ialah memverifikasi KTP agar tidak diakal-akali," tukasnya.

Ketua Umum AMPI Dave Laksono menyatakan yang terpenting sekarang ini bukan jalur mana yang dipilih oleh Ahok, melainkan bagaimana relawan dan parpol secara konkret bersatu untuk memenangkan Ahok dalam pilkada.

"Misalnya, membentuk dewan presidium sehingga arah dukungan jelas dan terarah," paparnya. (Nyu/P-3)